2. Glue Ear
Glue ear adalah kondisi di mana cairan menumpuk di dalam telinga tengah dan menjadi kental dan lengket. Ini umum terjadi pada anak kecil dan biasanya berlangsung setelah pilek atau infeksi telinga.Glue ear dapat menyebabkan gangguan pendengaran, yang berbahaya bagi anak.
Penyakit ini dapat menyebabkan beberapa anak mudah marah dan dapat menunda perkembangan bicara dan bahasa mereka. Cairan ini sebenarnya dapat hilang dengan sendirinya tanpa perawatan, umumnya memakan waktu hingga 3 bulan. Jika cairan tidak bersih, dapat diobati dengan tabung kecil yang disebut grommet yang membantu cairan mengalir.
Baca Juga: Konsumsi 5 Makanan Ini untuk Kesehatan Mental dan Mencegah Stroke
3. Vertigo
Vertigo adalah jenis pusing di mana seseorang merasa berputar atau tidak seimbang. Vertigo biasanya tidak disebabkan oleh masalah medis yang serius. Penyebab paling umum dari vertigo adalah benign positional paroxysmal vertigo (BPPV), yang disebabkan oleh kristal yang terbentuk di pusat keseimbangan telinga bagian dalam.
Vertigo seringkali membaik tanpa pengobatan. Jika gejala penyakit tidak lekas membaik dengan sendirinya, dokter dapat merekomendasikan latihan atau obat-obatan yang diharapkan bisa membantu.
4. Penyakit Ménière
Penyakit Meniere adalah masalah telinga bagian dalam yang menyebabkan masalah pendengaran dan keseimbangan. Penyakit ini dapat menyebabkan serangan vertigo, serta gangguan pendengaran yang semakin parah dari waktu ke waktu.
Gangguan telinga ini dapat terjadi secara tiba-tiba. Frekuensinya berbeda-beda, ada yang mungkin sering atau ada yang jarang. Penyakit Meniere tidak memiliki obat untuk menyembuhkan, namun ada beberapa obat-obatan dan perawatan yang dapat memperbaiki gejalanya.
5. Otosklerosis
Otosklerosis adalah kondisi bawaan yang mempengaruhi telinga tengah dan menyebabkan gangguan pendengaran secara bertahap. Otosklerosis menyebabkan gangguan pendengaran yang secara bertahap memburuk dari waktu ke waktu, namun sangat jarang menyebabkan tuli total.
Biasanya, penyakit ini didiagnosis oleh spesialis telinga, hidung dan tenggorokan. Mereka akan melakukan serangkaian tes untuk mengetahui jenis gangguan pendengaran yang dialami pasien. Ada 2 pilihan pengobatan untuk otosklerosis: alat bantu dengar atau pembedahan.
Baca Juga: Waspada! Inilah Gejala Diabetes pada Anak Dan Cara Mencegahnya
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan