Menu


Rawan Dikorupsi, Ini Pro Kontra Pengadaan Dana Hibah Menurut Politisi

Rawan Dikorupsi, Ini Pro Kontra Pengadaan Dana Hibah Menurut Politisi

Kredit Foto: JPNN/Fathan

"Pernyataan ini bisa saya pertanggungjawabkan. Hibah memang perlu dihapus," kata Mujahid yang kemudian menjelaskan kalau bukan dihapus total namun diganti dengan program lain yang lebih bisa dipertanggungjawabkan.

Sekarang ini, Ia melanjutkan, kesannya petarung politik adalah mereka yang memiliki logistik. Jadi siapa yang tidak punya logistik dan koneksi politik, maka tidak akan bisa mendapatkan dana hibah tersebut.

Namun pandangan bertolak belakang justru disampaikan Wakil Ketua DPD Golkar Jatim RB Zainal Arifin. Ia menilai dana hibah justru penting bagi partai. Ia bahkan mengilustrasikannya sebagai peluru.

Padahal, dalam kegaduhan masalah dana hibah ini Golkar berada dalam episentrum isu. Sahat Tua Simanjuntak, wakit ketua DPRD Jatim yang sekarang ditahan dalam kasus suap dana hibah merupakan politik beringin.

Baca Juga: Hasto: PDIP dan PBB Tempuh Jalan Ideologi meskipun Terjal

"Satu-satunya peluru bagi partai politik yakni dana hibah. Sekarang ini sebenarnya sistemnya sudah sangat ketat. Jadi kalau ada masalah itu personal," katanya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.