Menu


Apa Itu Safar? Perjalanan Jauh yang Tunjukkan Akhlak Asli Seseorang

Apa Itu Safar? Perjalanan Jauh yang Tunjukkan Akhlak Asli Seseorang

Kredit Foto: Freepik

Misalnya, perjalanan seseorang ke kebun, pasar, kantor, tetangga, atau perjalanan-perjalanan lainnya yang menjadi bagian dari kesehariannya, ketika ia pulang pergi tanpa butuh perbekalan dan waktu yang banyak.

Buku ‘Seputar Masalah Puasa, Itikaf, Lailatul Qadar dan Lebaran’ oleh KH Jeje Zaenudin mencatat safar secara etimologi, seperti kata as-sufru yang merupakan jamak dari kata safir. Artinya, orang yang melakukan perjalanan disebut musafir karena akan banyak menemukan dan menyingkap pengalaman baru.

Baca Juga: Apa Itu Takwa? Percaya dan Patuh akan Keberadaan Allah SWT

"Dia akan menyadari bahwa ternyata bumi Allah SWT itu luas, yang selama ini dia terkungkung dalam keterbatasan lingkungannya," tulis KH Jeje Zaenudin.

Meski begitu, terdapat perbedaan pendapat antara para ulama terkait batas minimal yang dikategorikan safar. Sebagian ulama mengukur dengan waktu sehari-semalam perjalanan, sebagian lagi membatasi minimal dua hari perjalanan.

Baca Juga: Apa Itu Manhaj Salaf dan Mengapa Wajib Mengikutinya?

"Sebagian yang lain dengan batasan minimal tiga hari tiga malam perjalanan. Bahkan ada yang lebih singkat dari itu, yaitu sekitar 12 mil," katanya.  

Tampilkan Semua Halaman