“Bayangkan, mereka sudah empat puluh tahun di situ dan sesungguhnya mereka berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak,” ucapnya.
Menurut Refly, permasalahan ini seharusnya bisa menjadi fokus pemerintah. Ia pun meminta masyarakat berpikir dengan perspektif manusia.
“Justru kewajiban pemerintah adalah melindungi orang-orang lemah. Jadi kalau kita pakai perspektif manusia itu di atas segalanya, maka insya Allah pemerintahnya tidak zalim,” kata Refly dikutip KontenJatim dari kanal YouTube-nya pada Kamis (09/03/2023).
Ketika masyarakat tak menggunakan pola perspektif manusia, Refly meyakini bahwa masyarakat hanya akan fokus pada permasalahan tanah dan legalisasi wilayah tersebut.
Menurutnya, warga di Kampung Tanah Merah seharusnya mendapatkan keadilan karena bagimanapun juga fokus pemerintah adalah menjamin kehidupan warga negara.
“Kalau yang berpikir adalah soal legalisasi dan sebagainya, maka pemerintah akan dengan mudah mengatakan silakan kalian pergi karena ini bukan tanah kalian. Jadi enggak bisa begitu terhadap anak-anak bangsa,” ucapnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
