Faktor Geografis
Wilayah DKI Jakarta yang berada di dataran rendah, membuat Ibu Kota ini lebih rentan untuk terpapar banjir. Letak geografis Jakarta juga dialiri oleh beberapa sungai, yang pastinya akan meluap jika hujan turun dengan lebat.
Ini diperburuk dengan fakta kalau DKI Jakarta mengalami penurunan permukaan tanah setiap tahunnya. Akibatnya, tinggi muka air tanah di Jakarta semakin dangkal dan kapasitas simpan air menjadi lebih rendah. Diprediksi hal ini akan memburuk dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Pj Gubernur DKI Heru Tak Pasang Target Waktu Banjir Surut, Beda dengan Anies
Faktor Tata Ruang
Selain karena letaknya yang berada di dataran rendah, ini juga diperburuk dengan tata ruang DKI Jakarta. Wilayah Ibu Kota disebut-sebut tidak mempunyai area resapan air yang cukup, membuat banyak lokasi di Jakarta yang akhirnya terkena banjir.
Berkurangnya lahan terbuka untuk penyerapan air ini disebabkan karena bertahannya lahan untuk pemukiman. Hal ini meningkatkan peluang meluapnya sungai dan jaringan drainase akibat besarnya air limpasan permukaan.
Baca Juga: Tak Pasang Target Penyurutan Banjir, Heru Budi: yang Penting Bisa Ngalir
Faktor Penduduk
Hal terakhir yang juga cukup berpengaruh terhadap banjir di DKI Jakarta adalah fakta kalau banyak dari penduduknya yang masih tinggal di tepi sungai. Diakumulasikan dengan beberapa masalah sebelumnya, ini menjadi salah satu penyebab banjir di Ibu Kota.
Lebih dari itu, masih banyak masyarakat yang belum menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Ini terlihat dari banyaknya sampah yang tergenang di sungai, dianggap sebagai salah satu alasan kenapa banjir terus terjadi meskipun sudah bertahun-tahun melakukan penanggulangan.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
