"Tingkat kerelaan masyarakat itu berbeda. Lebih cenderung tinggi Gibran maju di Pilgub Jateng sebesar 68 persen daripada maju di Pilgub DKI Jakarta yang hanya 45,2 persen," paparnya.
Suwardi menyebut kenapa masyarakat Solo lebih rela jika Gibran maju di Pilgub Jateng daripada Pilgub DKI Jakarta.
Baca Juga: Jadi Guru Politik Jokowi dan Gibran, Eko Sulistyo Beberkan Perbedaan Keduanya
Karena jika Gibran maju di Pilgub DKI Jakarta persaingannya akan lebih keras dan ketat daripada Pilgub Jateng.
"Kenapa Gibran maju Pilgub DKI lebih rendah, karena dinilai akan menghadapi persaingan lebih keras jika dibandingkan di Jateng," ungkap dia.
Menurutnya, Kota Solo masih menjadi bagian di Jawa Tengah. Jadi masyarakat itu lebih rela dan senang Gibran maju di Pilgub Jateng.
"Wilayah Solo itu masih bagian dari Jateng. Karena mereka itu masih terlibat dalam pemilihan, kalau DKI tidak. Itu yang menyebabkan tingkat kerelaan masyarakat ke DKI lebih rendah," pungkasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024