Menu


4 Fakta dan Kronologi Korupsi Surya Darmadi Rp78 T, Kok Divonis Ringan?

4 Fakta dan Kronologi Korupsi Surya Darmadi Rp78 T, Kok Divonis Ringan?

Kredit Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah

Konten Jatim, Jakarta -

Kasus korupsi terbesar di Indonesia oleh bos produsen minyak goreng Palma, Surya Darmadi, ramai dikawal. Korupsi berupa penyerobotan lahan kelapa sawit seluas 37,095 hektare itu merugikan negara hingga Rp78 triliiun.

Lahan tersebut digarap tanpa izin oleh Grup Duta Palma, perusahaan perkebunan kelapa sawik milik Surya, sepanjang 2003-2022. Surya sendiri diketahui telah mangkir dari panggilan Kejaksaan Agung (Kejagung) sebanyak tiga kali setelah ditetapkan sebagai tersangka.

Berikut sederet fakta terkait kasus korupsi terbesar di Indonesia ini, seperti dirangkum Konten Jatim dari berbagai sumber:

Baca Juga: Siapa Surya Darmadi, Koruptor Terbesar Indonesia Incaran KPK dan Kejagung?

1. Kronologi kasus

Kasus korupsi ini berangkat saat Bupati Indragiri Hulu tahun 1999-2008 Raja Thamsir Tachman menerbitkan izin lokasi dan izin usaha perkebunan (IUP) untuk empat perusahaan PT Duta Palma Group, yakni PT Banyu Bening Utama (2003) dan PT Panca Argo lestari, PT Palma Satu, dan PT Sebrida Subur (2007).

Pemberian izin tersebut dimasalahkan karena diduga dilakukan secara ilegal dan bisa mengakibatkan kerugian pada negara. Sebab, lokasi penerbitan izin itu berada dalam kawasan hutan yang tak dibarengi pelepasan kawasan hutan.

Lantas, Kejagung menetapkan Surya Darmadi sebagai tersangka dugaan penyerobotan lahan kelapa sawit pada 1 Agustus 2022. Bahkan, Surya juga dijerat pasal tindak pidana korupsi maupun pencucian uang yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp78 triliun.

2. Menyerahkan diri

Penyerahan diri Surya berawal dari surat menyurat antara pihak Surya Darmadi dan kejagung, menurut Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. Katanya, pihak Surya mengirimkan surat tentang rencana menyerahkan diri dan kemudian ditindaklanjuti dengan komunikasi oleh pengacara Surya, Juniver Girsang ke Kejagung.

Baca Juga: Punya Segudang Manfaat, dr. Zaidul Akbar Sebut Air Kelapa sebagai Antiracun yang Paling Baik

Burhanuddin mengatakan Surya terbang dari Taiwan menggunakan penerbangan China Airlines C1761. Surya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 13.30 WIB. Ia pun kemudian dijemput Kejagung.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman


Berita Terkait