Pun setelah Indonesia merdeka, AR Baswedan masih memiliki peran penting dalam menginformasikan Mesir terkait kemerdekaan Indonesia. Ini menjadi alasan kenapa Mesir tahu akan kemerdekaan Indonesia dan menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatannya.
Tahun 1946, ayah dari 11 anak ini didapuk menjadi Menteri Penerangan pada Kabinet Sjahrir. Dirinya menjabat dari Oktober 1946 sampai Juli 1947 sebelum akhirnya digantikan oleh Sjahbudin Latif.
Baca Juga: Meski PDIP Ogah Bersatu, PKS Tetap Anggap Sahabat
Tidak sampai di sana, AR Baswedan juga memiliki keterlibatan dalam dunia politik Indonesia. Pada 1950-an, AR. Baswedan bergabung dalam Partai Majelis Syuro Muslimin (Masyumi). AR Baswedan menjadi pejabat teras partai politik (Parpol) berbasis Agama Islam terbesar dalam sejarah Indonesia itu.
Namun, setelah puluhan tahun mengabdi untuk Indonesia, AR Baswedan pada akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada 16 Maret 1986. Jasanya bagi Indonesia membuat namanya diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia pada 2018 lalu oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Baca Juga: PKS Minta Mahkamah Konstitusi Abaikan Pernyataan PDIP
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO