Menu


Profil Abdurrahman Baswedan, Kakek Anies Baswedan Yang Turunkan Darah Birunya Kepada Sang Cucu

Profil Abdurrahman Baswedan, Kakek Anies Baswedan Yang Turunkan Darah Birunya Kepada Sang Cucu

Kredit Foto: Republika/Istimewa

Konten Jatim, Depok -

Dalam deklarasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) mereka pada Kamis (23/2/2022), ada hal menarik yang disebutkan oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu.

Dirinya menyebutkan kalau Anies Baswedan mewarisi darah biru dan semangat dari pejuang Indonesia di masa lampau, yakni AR Baswedan. Siapa sebenarnya AR Baswedan dan apa hubungannya sosok tersebut dengan Anies Baswedan?

Baca Juga: Perjalanan Anies Baswedan Sampai Akhirnya Dideklarasikan jadi Capres Koalisi Perubahan

Menyadur beberapa sumber berbeda pada Jumat (24/2/2023), Abdurrahman Baswedan atau dikenal juga dengan nama AR Baswedan merupakan Mantan Menteri Penerangan, yang juga merupakan kakek dari Anies Baswedan dan Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Lahir pada 9 September 1908, AR Baswedan tumbuh besar di Surabaya, Jawa Timur. Sebelum masuk ke tatanan pemerintahan Indonesia. AR Baswedan merupakan wartawan di sejumlah media pada masa itu. Tulisan-tulisannya kerap mengajak orang-orang untuk bersatu melawan penjajah Belanda.

Baca Juga: Presiden PKS Enggan Berspekulasi soal Cawapres Pendamping Anies Baswedan

AR Baswedan juga terlibat langsung untuk berperang melawan Belanda. Memiliki darah Arab, dirinya berperan penting dalam mempersiapkan orang-orang Indonesia lain dengan keturunan Arab baik secara fisik atau mental agar mau turun ke medan perang.

Pun setelah Indonesia merdeka, AR Baswedan masih memiliki peran penting dalam menginformasikan Mesir terkait kemerdekaan Indonesia. Ini menjadi alasan kenapa Mesir tahu akan kemerdekaan Indonesia dan menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatannya.

Tahun 1946, ayah dari 11 anak ini didapuk menjadi Menteri Penerangan pada Kabinet Sjahrir. Dirinya menjabat dari Oktober 1946 sampai Juli 1947 sebelum akhirnya digantikan oleh Sjahbudin Latif.

Baca Juga: Meski PDIP Ogah Bersatu, PKS Tetap Anggap Sahabat

Tidak sampai di sana, AR Baswedan juga memiliki keterlibatan dalam dunia politik Indonesia. Pada 1950-an, AR. Baswedan bergabung dalam Partai Majelis Syuro Muslimin (Masyumi). AR Baswedan menjadi pejabat teras partai politik (Parpol) berbasis Agama Islam terbesar dalam sejarah Indonesia itu.

Namun, setelah puluhan tahun mengabdi untuk Indonesia, AR Baswedan pada akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada 16 Maret 1986. Jasanya bagi Indonesia membuat namanya diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia pada 2018 lalu oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Juga: PKS Minta Mahkamah Konstitusi Abaikan Pernyataan PDIP

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024