Jadi, kegiatan sa’i di sini salah satunya bertujuan untuk mengenang perbuatan Siti Hajar. Sebagai informasi, saat ini ada lorong yang menjadi penghubung antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah, yang dipakai jemaah untuk melakukan sa’i.
Mereka tidak lagi perlu merasakan terik matahari dan gersangnya padang gurun yang dialami Siti Hajar kala mencari air untuk Nabi Ismail A.S. Dengan demikian, mereka bisa semakin terinspirasi dan termotivasi untuk beribadah kepada Allah SWT.
Baca Juga: Apa Itu Umrah? Berikut Pengertian Beserta Kewajiban Pelaksanaannya
Beberapa makna yang bisa dipetik dari kegiatan sa’i ini adalah keuletan Siti Hajar sebagai orang tua untuk melakukan segalanya demi anak, serta bukti bahwa Allah SWT akan selalu memberikan hasil terbaik bagi mereka yang sudah berusaha dengan maksimal.
Dengan makna di atas, diharapkan para Muslim yang sedang mengikuti rangkaian haji atau umrah bisa mendapatkan hidayah kala menjalankan rukun sa’i, terlebih setelah mendengar kisah Siti Hajar.
Baca Juga: Ibadah Haji Wajib Hukumnya, Bagaimana Rukun-Rukunnya?