Polisi terus melakukan penyisiran setelah empat korban tewas ditemukan dan semua diklaim telah diidentifikasi menurut Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono. Dilakukan pula sterilisasi demi memastikan tak ada bahan yang membahayakan.
Selanjutnya, dilakukan pembersihan oleh pihak berwenang.
Baca Juga: Update Kondisi Wakil Bupati Kaur Usai Operasi Jari Putus karena Petasan, Berapa Lama Sembuh?
Adapun menurut pemeriksaan sejumlah saksi, korban menjual bahan peledak jenis mesiu tiap kali menjelang bulan Ramadhan. Meski begitu, polisi, hingga artikel ini ditulis, masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Penyelidikan bisa saja diperdalam dengan dugaan tersebut, tetapi yang bersangkutan alias korban telah tiada.
Ledakan petasan tersebut awalnya dikira sebagai petir oleh warga sekitar Dusun Sadeng yang mengaku heran karena tak turun hujan meski terlihat ‘petir’. Akibat besarnya getaran, rumah para warga pun rusak dan mereka mesti keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
Setidaknya 25 rumah warga ditemukan rusak parah akibat ledakan. Warga yang terdampak pun mengungsi ke posko yang disediakan petugas.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan