Menu


Ledakan Petasan Dahsyat di Blitar Tewaskan 4 Orang dan Bikin 1 Bayi Gegar Otak, Kronologinya?

Ledakan Petasan Dahsyat di Blitar Tewaskan 4 Orang dan Bikin 1 Bayi Gegar Otak, Kronologinya?

Kredit Foto: Beritajatim

Konten Jatim, Jakarta -

Warga Blitar dihebohkan dengan kejadian meledaknya petasan di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Tengah. Peristiwa ini menewaskan empat orang. Bagaimana kronologinya?

Ledakan petasan tersebut terjadi pada Selasa, 20 Februari dan membuat rumah milik Sudarman, seorang warga, rata dengan tanah dan bagian-bagian tubuh korban berserakan di sekitar lokasi.

Mengutip berbagai sumber, puluhan rumah warga di sekitar lokasi ledakan pun rusak akibat ledakan dahsyat yang berasal dari petasan tersebut.

Baca Juga: Ledakan di Blitar Tewaskan 4 Korban, Polda Jatim Bakal Tindak Penjual Petasan

Berikut kronologi kejadian ledakan tersebut:

Rumah Sudarman biasanya digunakan sebagai tempat pembuatan petasan dan penyimpanan bahan peledak. Namun hari itu, terjadi ledakan petasan yang luar biasa, tepatnya pukul 23:00 yang diakibatkan bahan mercon yang disimpan di sana.

Baca Juga: Petasan Bisa Bikin Jari Wabup Kaur Putus, Pelajari Jenis Petasan yang Diizinkan demi Keamanan

Ledakan tersebut menewaskan sang pemilik rumah yang jasadnya ditemukan di bagian depan rumah, bersama Arpi, Widodo, dan Wawa yang merupakan keponakan korban yang berada di lokasi saat ledakan terjadi.

Polisi terus melakukan penyisiran setelah empat korban tewas ditemukan dan semua diklaim telah diidentifikasi menurut Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono. Dilakukan pula sterilisasi demi memastikan tak ada bahan yang membahayakan.

Selanjutnya, dilakukan pembersihan oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Update Kondisi Wakil Bupati Kaur Usai Operasi Jari Putus karena Petasan, Berapa Lama Sembuh?

Adapun menurut pemeriksaan sejumlah saksi, korban menjual bahan peledak jenis mesiu tiap kali menjelang bulan Ramadhan. Meski begitu, polisi, hingga artikel ini ditulis, masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Penyelidikan bisa saja diperdalam dengan dugaan tersebut, tetapi yang bersangkutan alias korban telah tiada.

Ledakan petasan tersebut awalnya dikira sebagai petir oleh warga sekitar Dusun Sadeng yang mengaku heran karena tak turun hujan meski terlihat ‘petir’. Akibat besarnya getaran, rumah para warga pun rusak dan mereka mesti keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga: Pengamat Sebut Jika Pemerintah Tak Tegas Atasi Kerusuhan Morowali, Dendam Sosial Bakal Meledak Jadi Dendam Rasial

Setidaknya 25 rumah warga ditemukan rusak parah akibat ledakan. Warga yang terdampak pun mengungsi ke posko yang disediakan petugas.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO