Pada titik ini, Refly mempertanyakan hakikat dari demokrasi langsung itu sendiri karena hasilnya justru bukan karena masyarakatnya sendiri.
“Justru kita bertanya, apakah itu yang namanya hakikat dari sebuah demokrasi direct ya, demokrasi langsung?” tanya Refly.
Dalam sistem demokrasi secara langsung ini, Refly menyamakan bentuk demokrasinya serupa dengan orang yang diminta memilih hidangan.
Ketika disuruh memilih, orang-orang ini perlu diberi hidangan yang beragam karena tak semua orang suka jika hanya satu menu yang disajikan.
Baca Juga: Pengamat: Dukungan JoMan ke Prabowo Bagian dari Skenario Jokowi
Hal ini sama saja dengan demokrasi, yakni tak semua orang suka jika yang dihadirkan memiliki pemikiran serupa atau tidak beragam.
“Karena demokrasi langsung itu justru ibarat orang disuruh memilih hidangan, itu yang dihidangkan harus beragam menu,” ucap Refly.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO
