Beberapa waktu belakangan, kehadiran dan ceramah Ustad Hanan Attaki ditolak di berbagai daerah di Jawa Timur. Kali ini, penolakan bergaung dari Pamekasan, Madura. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pamekasan pun menjelaskan alasan ilmiahnya.
Pamekasan sendiri diketahui sebagai kota dengan pesantren terbanyak di Madura. Dengan demikian, dapat dipastikan kecenderungan kultur mereka penuh dengan pertimbangan dalam menghadapi persoalan dilematis.
Menurut salah satu santri yang menulis di laman PCNU Pamekasan, alasan pertama yang menjadi sorotan ialah Attaki tak disukai oleh sebagian besar penduduk Pamekasan karena pernyataannya yang kontroversial.
Baca Juga: Sosok Ustad Hanan Attaki, ‘Ustad-nya Anak Muda’ yang Ditolak di Mana-Mana
Sang ustad juga disebutnya ditolak di berbagai tempat di Jawa Timur sehingga santri dan rakyat Pamekasan mesti mengambil sikap agar keharmonisan sosial terjaga.
Hal ini disebut bukan tanpa alasan, tetapi karena ketakutan akan terpicunya perpecahan dan ketidaknyamanan antarmasyarakat dengan datangnya Ustad Hanan Attaki.
Bentuk ikhtiar
Baca Juga: Tolak Ceramah Hanan Attaki di Jawa Timur, Pengurus NU Disindir soal Keimanan dan Lady Gaga
Aksi penolakan ini disebut sebagai bentuk ikhtiar menghalangi perpecahan atau ‘kehancuran di antara sesama’ seperti halnya yang disebut H.R. Muslim yang dikutip PCNU Pamekasan, yang artinya:
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024