Perlu sekitar dua jam untuk menjelajahi seluruh lorong dan bagian di dalam gua. Meski begitu, selama itu tak akan terasa melelahkan karena kita terus-menerus dibuat takjub dengan keindahan Goa Gong.
Jika Anda khawatir akan keselamatan saat tengah mengagumi gua ini, itu tak perlu karena pemerintah setempat telah menambahkan prasarana penunjang seperti tangga, pagar pengaman, hingga penerangan dan kipas angin agar penelusuran lebih mudah.
Baca Juga: Pantai dengan Air Terjun? Pesona Lengkap di Pantai Banyu Tibo Pacitan
Meski begitu, jangan pula lupa untuk berhati-hati sama sekali.
Misteri
Warga sekitar mempercayai beberapa hal yang bisa disebut misteri. Menurut mereka, gua ini ditemukan sekitar 1930-an. Pacitan saat itu mengalami kekeringan dan kesulitan mendapatkan air akibat kemarau berkepanjangan.
Dua orang warga bernama Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo pun mencari sumber mata air yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan mereka demi mengatasi kondisi tersebut. Mereka pun menemukan sebuah lubang dan berinisiatif untuk menelusurinya.
Hanya berbekal obor, mereka masuk ke lubang itu dan menyusuri lorong-lorong di dalamnya. Rupanya, lubang ini begitu dalam dan keduanya menghabiskan hingga tujuh obor hingga bisa menemukan mata air.
Misteri dari nama Goa Gong sendiri berasal dari suara tabuhan serupa suara gong yang kerap didengar warga sekitar pada malam hari, dan asalnya dari gua itu. Ada juga warga yang menyebut salah satu ruangan di Goa Gong memiliki batu yang akan mengeluarkan bunyi seperti gong saat ditabuh.
Baca Juga: Keindahan Tersembunyi Pacitan, Pantai Klayar dengan Pengalaman Landscape dari Bukit
Meski disebut misteri, suara mirip gong dari gua itu ternyata masuk akal karena dihasilkan dari tetesan air yang menimpa stalaktit atau stalakmit. Gema di dalam gua yang dipantulkan dari formasi batuan juga menghasilkan bunyi yang cukup indah dinikmati.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024