Menu


Ketum PBB Mengatakan Muslim dan Nasionalis Harus Bersatu, Kader Demokrat: Apakah Itu Masih Penting? 

Ketum PBB Mengatakan Muslim dan Nasionalis Harus Bersatu, Kader Demokrat: Apakah Itu Masih Penting? 

Kredit Foto: Partai Demokrat

“Bukankah kita sudah mengakhirinya ketika reformasi mulai 1999 saat amandemen konstitusi?” ujarnya.

Diketahui sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra menyampaikan betapa pentingnya stabilitas politik nasional untuk Indonesia.

Baca Juga: Makin 'Nempel' dengan PDIP, PBB Sodorkan Duet Puan-Yusril

Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang majemuk, hanya bisa mempertahankan keutuhan bangsa dan negara ketika stabilitas politik nasional terjaga.

“Stabilitas nasional itu juga merupakan syarat utama untuk melakukan pembangunan ekonomi, menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyat,” ungkapnya, dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Minggu (12/2/2023).

Eks Menteri Sekretaris Negara ini menuturkan, kunci dari stabilitas politik itu, yakni ketika Golongan Nasionalis dan Golongan Islam bisa bersatu.

“Stabilitas politik itu hanya akan tercipta jika dua kekuatan politik nasional bersatu dan bekerjasama dengan erat, yakni Golongan Nasionalis dan Golongan Islam,” tuturnya.

“Tidak mungkin hanya yang satu berkuasa, yang lain dipinggirkan. Sampai kapanpun, dua golongan ini tetap ada,” jelasnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.