Bicara tentang kuliner di Tulungagung, mengingatkan kita akan salah satu masakan bernama ayam lodho. Kuliner tradisional yang biasa disantap sehari-hari ini juga biasa dimasak untuk sajian hari raya agama Islam, seperti Idulfitri dan iduladha.
Ayam lodho ialah ayam yang dipanggang atau dibakar sampai empuk, lalu direbus dalam kuah dan santan bersama bumbu lainnya.
Mengutip berbagai sumber, ada tradisi tersendiri soal ayam lodho. Sampai saat ini, kuliner ini erat terkait dengan tradisi masyarakat Tulungagung dan Trenggalek dalam berbagai acara, seperti tasyakuran, selamatan, sampai hari raya.
Baca Juga: Asal-Usul dan 4 Rekomendasi Kuliner Bebek Sinjay Madura di Surabaya, Cicipi Bumbu Khususnya
Ada pula tradisi Ambengan di Tulungagung yang dilakukan pada hari raya Idulfitri dan Iduladha, di mana masyarakat setempat bakal membawa ambeng berupa ayam lodho dan nasi. Satu lodhonya pun akan dibagi untuk empat orang dan dimakan bersama setelah Salat Id.
Di Pantai Prigi, Trenggalek, ada sajian lodho sega gurih yang merupakan hidangan ayam lodho dan nasi gurih. Ini melambangkan hubungan manusia dan tuhan. Puspita (2018) menyebut sajian ini ditujukan untuk mengirim doa melalui perantara Nabi Muhammad dan leluhur yang punya hajat agar hajat tersebut dikabulkan.
Baca Juga: Resep Bebek Sinjay Buat yang Bosan Kulineran, Mudah!
Tradisi ini sendiri masih berkaitan dengan kejawen dan kepercayaan tentang Nyi Roro Kidul, penguasa Laut Selatan yang masih dianut masyarakat meski telah memeluk agama Islam.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO