Menu


Ayam Lodho Tulungagung Supergurih, Kuliner Pedas yang Cocok untuk Hari Raya

Ayam Lodho Tulungagung Supergurih, Kuliner Pedas yang Cocok untuk Hari Raya

Kredit Foto: Instagram/masakanbunda

Konten Jatim, Jakarta -

Bicara tentang kuliner di Tulungagung, mengingatkan kita akan salah satu masakan bernama ayam lodho. Kuliner tradisional yang biasa disantap sehari-hari ini juga biasa dimasak untuk sajian hari raya agama Islam, seperti Idulfitri dan iduladha.

Ayam lodho ialah ayam yang dipanggang atau dibakar sampai empuk, lalu direbus dalam kuah dan santan bersama bumbu lainnya. 

Mengutip berbagai sumber, ada tradisi tersendiri soal ayam lodho. Sampai saat ini, kuliner ini erat terkait dengan tradisi masyarakat Tulungagung dan Trenggalek dalam berbagai acara, seperti tasyakuran, selamatan, sampai hari raya.

Baca Juga: Asal-Usul dan 4 Rekomendasi Kuliner Bebek Sinjay Madura di Surabaya, Cicipi Bumbu Khususnya

Ada pula tradisi Ambengan di Tulungagung yang dilakukan pada hari raya Idulfitri dan Iduladha, di mana masyarakat setempat bakal membawa ambeng berupa ayam lodho dan nasi. Satu lodhonya pun akan dibagi untuk empat orang dan dimakan bersama setelah Salat Id.

Di Pantai Prigi, Trenggalek, ada sajian lodho sega gurih yang merupakan hidangan ayam lodho dan nasi gurih. Ini melambangkan hubungan manusia dan tuhan. Puspita (2018) menyebut sajian ini ditujukan untuk mengirim doa melalui perantara Nabi Muhammad dan leluhur yang punya hajat agar hajat tersebut dikabulkan.

Baca Juga: Resep Bebek Sinjay Buat yang Bosan Kulineran, Mudah!

Tradisi ini sendiri masih berkaitan dengan kejawen dan kepercayaan tentang Nyi Roro Kidul, penguasa Laut Selatan yang masih dianut masyarakat meski telah memeluk agama Islam.

Mengutip Djoeragan Food, asal usul ayam lodho ialah bahasa Jawa yang berarti empuk. Maksudnya, dagingnya sangat lunak. Makanan ini juga dimaksudkan makanan yang gurih dari santan yang sudah sangat kental. 

Bahasa Jawa, mblondho, ialah yang paling mendekati sifat kekentalan dan kekeringan santan ini. Bahkan, ada pembuat yang sengaja menambahkan blondho (gandeo, ampas kelapa) di tahap akhir saat memasak.

Baca Juga: Mengenal Sego Tempong, Kuliner Pedas Banyuwangi yang Bikin Serasa Ditampar

Cita rasa

Soal cita rasa, pedas ialah yang paling mendominasi dalam ayam lodho. Jadi, sajian ini sangat cocok bagi Anda yang gemar mencicipi masakan panas yang menggigit lidah. Aromanya pun sangat khas karena menjadi paduan antara santan kental dan beraneka rempah.

Seperti namanya, tekstur daging ayam lodho sangatlah lembut dan halus. Jadi, bumbunya sangat mungkin meresap ke dalam daging dan soal penyajian, ayam ini sangat mudah disuwir. Beberapa orang tua yakin, lodho artinya gurih dari santan yang begitu kental.

Baca Juga: 4 Kulineran Sego Tempong Banyuwangi: Pilih yang Mana Pun, Bersiaplah ‘Ditampar’

Biasanya, mereka memakai api kecil saat memasukkan daging ayam yang telah dipanggang ke dalam bumbu. Api dari kayu bakar itu akan mendidihkan santan sampai bumbu-bumbunya hingga kuahnya mengental dan daging ayamnya mengering.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO