Mesi begitu, dengan kasih-Nya, kita diperintahkan untuk tetap berusaha dan berdoa agar Dia barangkali memberi kehendak lain dalam jalan takdir kita. Ini bisa terjadi saat kita telah mengerti akan kekuasaan-Nya, berserah diri kepada-Nya, dan meyakini segala keputusan-Nya sebagai yang paling baik.
Perbedaan
Lantas, bagaimana dengan perbedaan qada dan qadar? Secara garis besar, perbedaan qada dan qadar dapat dikelompokkan menjadi tiga:
Baca Juga: Melepaskan Dunia dan Fokus Amalan, Apa Dasar Tasawuf dan Aliran Ilmunya?
1. Pengertian
Menurut pengertiannya, qada ialah ketetapan yang telah ada sejak kita berada dalam kandungan dan ini berlaku untuk semua makhluknya. Sementara itu, qadar ialah perwujuadan dari ketetapan Allah atas qada.
Jika qada diartikan sebagai suatu hukum, penciptaan, ketetapan, perintah, pemberitahuan, sampai kehendak, qadar ialah suatu peraturan, kepastian, sampai ukuran.
2. Ketetapan
Selanjutnya, persamaan qada dan qadar terlihat berdasarkan ketetapan, yakni qada ialah takdir yang masih bisa diubah dengan berusaha, berikhtiar agar segala sesuatunya sesuai keinginan. Sementara itu, qadar ialah ketetapan Allah yang tak lagi bisa diubah.
3. Contoh
Perbedaan terakhir terletak dari contohnya. Qada dapat dicontohkan tentang seseorang yang menginginkan sesuatu yang melimpah, maka ia perlu berusaha keras dan diiringi doa, ikhtiar, dan tawakal kepada Allah. Ini dilakukan untuk mengubah nasibnya agar memperoleh yang diinginkannya.
Baca Juga: Kaitan Qalaid dengan Al-Hadyu, Tentang Pemberian Hewan untuk Kurban
Sementara itu, contoh qadar ialah meninggalnya seseorang. Kita tak akan pernah tahu kapan diri ini berpulang, dan ketentuan tentang ini pun tak lagi bisa diubah bagaimana pun caranya karena telah tertulis di Lauhul Mahfuz yang tak diketahui siapa pun selain Allah.