Adapun, seismolog di Imperial College London, Stephen Hicks, mengungkap kekuatan gempa M 7,8 ini sama dengan gempa yang menewaskan sekiranya 30 ribu orang di Turki pada Desember 1939.
Menurutnya, Turki sejatinya merupakan sarang aktivitas seismik karena letaknya di dua patahan besar di Lempeng Anatolia, yaitu Patahan Anatolia Utara yang melintasi Turki dari barat ke timur dan Patahan Anatolia Timur yang hadir di wilayah tenggaranya.
Baca Juga: Belajar dari 447 Gempa Cianjur, Simak 4 Persiapan Gempa
“Sesar Anatolia Utara telah menerima banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena migrasi gempa besar ke arah barat menuju Istanbul. Namun gempa M7.8 hari ini tampaknya terkait dengan zona Sesar Anatolia Timur yang mengimbangi lempeng tektonik Arab dan Anatolia,” katanya, 6 Februari.
The Northern Anatolian Fault has received much attention in recent years due to the apparent westward migration of large quakes toward Istanbul. But today's M7.8 earthquake seems to be related to the East Anatolian Fault zone that offsets the Arabian and Anatolian tectonic plates pic.twitter.com/bhjfBXdGmB
— Stephen Hicks ???????? (@seismo_steve) February 6, 2023
Sesar Anatolia Timur sendiri merupakan patahan sepanjang 700 km di antara lempeng Anatolia dan Arab, menurut studi ‘Active Seismotectonics of the East Anatolian Fault’.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan