Lebih dari 2000 korban jiwa ditelan bencana gempa magnitudo 7,8 di Turki pada Senin (6/2/2023). Merespons hal ini, pakar mengungkap sumber gempa merusak dan mematikan ini ialah sesar dangkal di dekat pemukiman.
Gempa dahsyat ini juga memicu korban luka hingga lebih dari 3000 orang di samping korban jiwa. Selain Turki, Suriah, Lebanon, dan Israel juga terkena guncangan lindu ini.
Lebih rinci, data lembaga pemantau geologi Amerika Serikat (AS), USGS mengungkap, pusat gempa ini berada di 23 km timur Nurdagi, Provinsi Gaziantep, Turki. Kedalaman gempa yang terjadi pada 01:17:36 GMT alias sekitar 08:17 WIB ini mencapai 24,1 km.
Baca Juga: Belasungkawa Jokowi Terhadap Korban Gempa Turki dan Suriah
USGS mencatat adanya 24 gempa susulan usai gempa utama, seperti disebut The New York Times. Pusat gempa terjadi sekitar sepanjang patahan Anatolia Timur.
Menurut seorang seismolog dari USGS Susan Hough lewat sebuah unggahannya di Twitter, gempa tersebut amat mematikan dan bisa berdampak luas karena lokasi dan kedalaman yang dangkal.
“Dunia telah melihat magnitudo yang lebih besar dari ini selama 10-20 tahun terakhir, tetapi gempa yang dekat dengan M8 tidak umum terjadi pada sistem sesar strike-slip yang dangkal, dan karena kedekatannya dengan pusat populasi dapat sangat mematikan,” cuitnya, Senin (6/2/2023).
Baca Juga: Gempa M7,9 Guncang Maluku Bikin Panik, Simak Cara Kenali 4 Tanda Tsunami Ini
The world has seen bigger magnitudes than this over the past 10-20 years, but quakes close to M8 are not common on shallow strike-slip fault systems, and by virtue of proximity to population centers can be especially deadly. https://t.co/iIhA5KH2Q3
— Dr. Susan Hough ???? (@SeismoSue) February 6, 2023
Adapun, seismolog di Imperial College London, Stephen Hicks, mengungkap kekuatan gempa M 7,8 ini sama dengan gempa yang menewaskan sekiranya 30 ribu orang di Turki pada Desember 1939.
Menurutnya, Turki sejatinya merupakan sarang aktivitas seismik karena letaknya di dua patahan besar di Lempeng Anatolia, yaitu Patahan Anatolia Utara yang melintasi Turki dari barat ke timur dan Patahan Anatolia Timur yang hadir di wilayah tenggaranya.
Baca Juga: Belajar dari 447 Gempa Cianjur, Simak 4 Persiapan Gempa
“Sesar Anatolia Utara telah menerima banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena migrasi gempa besar ke arah barat menuju Istanbul. Namun gempa M7.8 hari ini tampaknya terkait dengan zona Sesar Anatolia Timur yang mengimbangi lempeng tektonik Arab dan Anatolia,” katanya, 6 Februari.
The Northern Anatolian Fault has received much attention in recent years due to the apparent westward migration of large quakes toward Istanbul. But today's M7.8 earthquake seems to be related to the East Anatolian Fault zone that offsets the Arabian and Anatolian tectonic plates pic.twitter.com/bhjfBXdGmB
— Stephen Hicks ???????? (@seismo_steve) February 6, 2023
Sesar Anatolia Timur sendiri merupakan patahan sepanjang 700 km di antara lempeng Anatolia dan Arab, menurut studi ‘Active Seismotectonics of the East Anatolian Fault’.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO