Sebelum itu, namanya bahkan sudah malang melintang dalam kemerdekaan Indonesia. KH Abdul Wahid Hasyim sudah bergabung dengan BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Saat itu, pemikirannya tentang agama, negara, pendidikan, politik, kemasyarakatan, NU, dan pesantren, merupakan modal penting bagi keberlangsungan kemerdekaan. Adalah KH Abdul Wahid Hasyim, yang mempelopori "Ketuhanan Yang Maha Esa" dalam Pancasila.
Baca Juga: Kenapa Penerima Beasiswa LPDP Tidak Ingin Kembali ke Indonesia?
Gagasan tersebut terbilang penting, karena sebelumnya sila tersebut awalnya bernama "Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya". Indonesia merupakan negara dengan berbagai budaya yang tidak hanya terdiri dari Agama Islam saja, sehingga wajib untuk memasukkan golongan lain ke Pancasila.
Setelah kemerdekaan, KH Abdul Wahid Hasyim sempat menjadi Ketua Umum NU dari 1951 sampai 1954 dan didapuk menjadi Menteri Agama yang saat itu namanya masih berganti-ganti.
Baca Juga: Apa Itu Beasiswa LPDP? Studi ke Mancanegara Demi Harumkan Negara
Sayangnya, di usianya yang ke-38, KH Abdul Wahid Hasyim sudah lebih dahulu meninggalkan rekan-rekannya baik itu di NU maupun pemerintahan. Pada 19 April 1953, sosok ini tewas dalam kecelakaan mobil di Cimahi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024