Menu


Kecolongan Safari Politik Anies, PDIP Biasa Saja

Kecolongan Safari Politik Anies, PDIP Biasa Saja

Kredit Foto: Doc Republika

Seperti diketahui, Bakal Calon Presiden (Capres) yang di­usung Partai Nasional Demokrat (NasDem), Anies Baswedan, gencar berkeliling Indonesia. Termasuk ke berbagai lumbung suara di daerah penentu kemenangan. Salah satunya, Jawa Barat.

Saat berkunjung pada 21-22 Januari lalu, Anies mendapat sambutan hangat dan antusiasmewarga di sana. Puluhan ribu warga Jabar mengikuti Jalan Sehat di Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, Jawa Barat ber­sama Anies. Sebelumnya, di awal tahun, Anies keliling ke Karawang, Bekasi, dan Bandung Raya.

Baca Juga: Sambut Positif Safari Nasdem, Gerindra Berharap Partai Terus Membuka Pintu Untuk Bergabung Dalam Koalisi yang Lebih Besar

Selain dapat sambutan hangat, Anies sebenarnya juga sempat ditolak saat akan berkunjung ke Jabar. Bahkan didemo massa Aliansi Masyarakat Kabupaten Bandung (Amkab) di Bandung.

Yang terbaru, banyak spanduk yang muncul di Kota Bandung sejak Senin (30/1). Seperti ter­pantau di Jalan Soekarno-Hatta, Buahbatu. Dalam spanduk itu, terpampang tulisan, Masyarakat Jabar Ngahiji Menolak Anies Baswedan Runtah Jabar!

Gambarnya pun nyinyir. Ada foto Anies lagi mendorong gerobak sampah. Ada juga foto Anies diberi silang merah. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa menyayangkan kemunculan spanduk ber­nada hasutan ini. Dia menilai, spanduk penolakan itu bukan bentuk kritik.

“Spanduk dalam demokrasi boleh saja. Tapi kita sayangkan kata-katanya yang tidak pantas. Tidak setuju silakan saja tetapi yang etis,” tulis Saan dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka, belum lama ini.

Namun demikian, Saan me­mastikan penolakan terhadap Anies di Jabar hanya dilakukan segelintir orang yang mengklaim warga Jabar. Soalnya, tegas Anies jelas dapat sambutan positif dari masyarakat Jabar.

Sementara pengamat Indikator Politik Indonesia (IPI) Bawano Kumoro melihat, massifnya Anies safari ke berbagai daerah punya pesan politik. Apalagi, daerah yang dikunjungi adalah wilayah basis suara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Safari Jawa Barat, Aceh, Sumatera Barat, NTB ingin mengirim pesan bahwa Anies ingin merebut basis-basis suara Prabowo dalam dua pemilu terdahulu,” ungkap Bawono dalam keterangannya, kemarin.

Dikatakan, safari politik mengunjungi berbagai daerah sangat penting agar berdampak terhadap peningkatan popularitas dan elek­tabilitas. Sebab, merujuk temuan survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia tingkat popularitas Anies saat ini belum mencapai 90 persen. 

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.



Berita Terkait