Menu


Kecolongan Safari Politik Anies, PDIP Biasa Saja

Kecolongan Safari Politik Anies, PDIP Biasa Saja

Kredit Foto: Doc Republika

Konten Jatim, Jakarta -

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat sama sekali tak ambil pusing dengan ekskursi politik Anies yang masif ke berbagai daerah termasuk Jawa Barat. Hal itu ditegaskan Ono Surono, Ketua DPD Perjuangan PDI Jabar.

“Biarkan saja. Saya yakin, masyarakat sangat pintar,” katanya, dalam keterangan belum lama ini.

Baca Juga: Aksi Surya Paloh Memangkas Peluang Hattrick PDIP di Pemilu 2024

Pihaknya, lanjut Ono, tak merasa kecolongan start oleh Anies. Dia yakin, saat nama Capres Banteng diumumkan Megawati Soekarnoputri, seluruh kadernya bakalan tancap gas.

“Saat Ibu Ketua Umum mene­tapkan capres. Mesin partai yang sudah panas di Jabar ini lang­sung ke gigi sepuluh. Tidak akan tertinggal dan belum tertinggal kok,” ucapnya.

Anggota Komisi IV DPR itu nggak mau pusing dengan berbagai hasil survei yang bermunculan saat ini. PDI Perjuangan hanya menjadikan hasil survei sebagai peta dan informasi. “Survei tak jadikan patokan kami, tapi hanya sebagai peta daninformasi saja,” tuturnya.

Seperti diketahui, Bakal Calon Presiden (Capres) yang di­usung Partai Nasional Demokrat (NasDem), Anies Baswedan, gencar berkeliling Indonesia. Termasuk ke berbagai lumbung suara di daerah penentu kemenangan. Salah satunya, Jawa Barat.

Saat berkunjung pada 21-22 Januari lalu, Anies mendapat sambutan hangat dan antusiasmewarga di sana. Puluhan ribu warga Jabar mengikuti Jalan Sehat di Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, Jawa Barat ber­sama Anies. Sebelumnya, di awal tahun, Anies keliling ke Karawang, Bekasi, dan Bandung Raya.

Baca Juga: Sambut Positif Safari Nasdem, Gerindra Berharap Partai Terus Membuka Pintu Untuk Bergabung Dalam Koalisi yang Lebih Besar

Selain dapat sambutan hangat, Anies sebenarnya juga sempat ditolak saat akan berkunjung ke Jabar. Bahkan didemo massa Aliansi Masyarakat Kabupaten Bandung (Amkab) di Bandung.

Yang terbaru, banyak spanduk yang muncul di Kota Bandung sejak Senin (30/1). Seperti ter­pantau di Jalan Soekarno-Hatta, Buahbatu. Dalam spanduk itu, terpampang tulisan, Masyarakat Jabar Ngahiji Menolak Anies Baswedan Runtah Jabar!

Gambarnya pun nyinyir. Ada foto Anies lagi mendorong gerobak sampah. Ada juga foto Anies diberi silang merah. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa Barat, Saan Mustopa menyayangkan kemunculan spanduk ber­nada hasutan ini. Dia menilai, spanduk penolakan itu bukan bentuk kritik.

“Spanduk dalam demokrasi boleh saja. Tapi kita sayangkan kata-katanya yang tidak pantas. Tidak setuju silakan saja tetapi yang etis,” tulis Saan dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka, belum lama ini.

Namun demikian, Saan me­mastikan penolakan terhadap Anies di Jabar hanya dilakukan segelintir orang yang mengklaim warga Jabar. Soalnya, tegas Anies jelas dapat sambutan positif dari masyarakat Jabar.

Sementara pengamat Indikator Politik Indonesia (IPI) Bawano Kumoro melihat, massifnya Anies safari ke berbagai daerah punya pesan politik. Apalagi, daerah yang dikunjungi adalah wilayah basis suara Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Safari Jawa Barat, Aceh, Sumatera Barat, NTB ingin mengirim pesan bahwa Anies ingin merebut basis-basis suara Prabowo dalam dua pemilu terdahulu,” ungkap Bawono dalam keterangannya, kemarin.

Dikatakan, safari politik mengunjungi berbagai daerah sangat penting agar berdampak terhadap peningkatan popularitas dan elek­tabilitas. Sebab, merujuk temuan survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia tingkat popularitas Anies saat ini belum mencapai 90 persen. 

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.



Berita Terkait