Bersama dengan tokoh ulama lain, KH Muhammad Hasyim Asy’ari menyuarakan penolakan terhadap ide tersebut, yang pada akhirnya didengar oleh Raja Arab Saudi tersebut. Hingga kini, orang-orang yang mengunjungi negara tersebut masih bisa menemukan peninggalan-peninggalan Islam ini.
Dan ketika menjadi Rais Akbar di NU, KH Muhammad Hasyim Asy’ari juga ikut terlibat dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad yang dikumandangkan pasca kemerdekaan Indonesia masih dikenang para anggota NU hingga sekarang.
Baca Juga: 14 Aliran Tarekat Yang Tersebar Luas di Negara Islam
KH Muhammad Hasyim Asy’ari wafat di usianya yang ke-76 pada 25 Juli 1947 di tanah kelahirannya. Disebutkan bahwa dirinya terkejut sampai pingsan akibat mendengar adanya Agresi Militer I, di mana saat itu Belanda sudah menguasai wilayah Singasari. Nyawanya sudah tidak lagi tertolong.
Sebelum berpulang, KH Muhammad Hasyim Asy’ari menerbitkan sejumlah karya tulis yang kerap digunakan oleh para anggota NU sebagai panduan dan pedoman terkait hal-hal yang berbau keagamaan.
Baca Juga: Apa Itu Tarekat? Jalan Menuju Hidup Yang Tasawuf
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024