Menu


Profil KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Pemimpin Pertama Nahdlatul Ulama

Profil KH Muhammad Hasyim Asy’ari, Pemimpin Pertama Nahdlatul Ulama

Kredit Foto: Nahdlatul Ulama

Konten Jatim, Depok -

KH Muhammad Hasyim Asy’ari adalah sosok yang merupakan mantan Ketua Pesantren Jawa Timur yang didapuk menjadi Rais Akbar atau pemimpin tertinggi organisasi Nahdlatul Ulama (NU) ketika kali pertama berdiri pada 31 Januari 1926.

Menghimpun informasi dari beberapa sumber relevan pada Selasa (31/1/2023), KH Muhammad Hasyim Asy’ari lahir pada 14 Februari 1871 dan besar di Jombang, Jawa Timur.

Baca Juga: Peran Penting Nahdlatul Ulama dalam Kemerdekaan Indonesia

Dirinya merupakan ayah dari KH Abdul Wahid Hasyim, tokoh penting dalam perkembangan pesantren di Indonesia serta pernah menjabat sebagai Menteri Agama (Menag). KH Muhammad Hasyim Asy’ari juga kakek dari KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Presiden ke-4 Indonesia, yang lagi-lagi merupakan tokoh penting dalam NU.

Fakta kalau anak dan cucu KH Muhammad Hasyim Asy’ari memiliki peran penting dalam kemajuan NU turun memang tidak lepas dari peran sosok yang mempunyai gelar Hadratussyaikh ini.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Berdirinya Nahdlatul Ulama Sebagai Organisasi Islam

Semasa hidupnya, KH Muhammad Hasyim Asy’ari dikenal dengan sifatnya yang terbuka dalam kehidupan beragama. Dirinya merupakan salah satu tokoh yang berperan dalam penolakan peninggalan sejarah Islam maupun pra-Islam di Arab Saudi oleh Raja Ibnu Saud karena dianggap bid’ah.

Bersama dengan tokoh ulama lain, KH Muhammad Hasyim Asy’ari menyuarakan penolakan terhadap ide tersebut, yang pada akhirnya didengar oleh Raja Arab Saudi tersebut. Hingga kini, orang-orang yang mengunjungi negara tersebut masih bisa menemukan peninggalan-peninggalan Islam ini.

Dan ketika menjadi Rais Akbar di NU, KH Muhammad Hasyim Asy’ari juga ikut terlibat dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi jihad yang dikumandangkan pasca kemerdekaan Indonesia masih dikenang para anggota NU hingga sekarang.

Baca Juga: 14 Aliran Tarekat Yang Tersebar Luas di Negara Islam

KH Muhammad Hasyim Asy’ari wafat di usianya yang ke-76 pada 25 Juli 1947 di tanah kelahirannya. Disebutkan bahwa dirinya terkejut sampai pingsan akibat mendengar adanya Agresi Militer I, di mana saat itu Belanda sudah menguasai wilayah Singasari. Nyawanya sudah tidak lagi tertolong.

Sebelum berpulang, KH Muhammad Hasyim Asy’ari menerbitkan sejumlah karya tulis yang kerap digunakan oleh para anggota NU sebagai panduan dan pedoman terkait hal-hal yang berbau keagamaan.

Baca Juga: Apa Itu Tarekat? Jalan Menuju Hidup Yang Tasawuf

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan