Menu


5 Fakta Miris Kerusuhan di Kantor Arema: Bermula dari Tragedi Kanjuruhan

5 Fakta Miris Kerusuhan di Kantor Arema: Bermula dari Tragedi Kanjuruhan

Kredit Foto: Antara/Irfan Sumanjaya

Konten Jatim, Depok -

Kerusuhan yang melibatkan suporter klub sepak bola Arema FC kembali terjadi pada Minggu (29/1/2023). Lokasi kerusuhan tersebut yaitu di toko pernak-pernik milik klub berjuluk Singo Edan, tepatnya di Kecamatan Klojen, Kota Malang.

Menyadur Republika dan sindikasi konten lainnya pada Selasa (31/1/2023), kerusuhan ini menyebabkan kerusakan terhadap toko pernak-pernik tersebut. Kaca pecah dan sejumlah properti juga hangus karena dibakar oleh perusuh.

Baca Juga: Profil Abdullah Azwar Anas, Menpan RB Yang Sebut Anggaran Kemiskinan Habis Dipakai Rapat

Berikut sejumlah fakta miris di balik kerusuhan di depan toko pernak-pernik yang juga merupakan markas dari Arema FC ini.

Fakta Kerusuhan di Kantor Arema

1. Minta Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Aremania, sebutan untuk suporter Arema FC, meminta pihak klub untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 silam. Mereka menganggap kalau korban belum sepenuhnya mendapat hak yang seharusnya didapatkan, mengingat belum ada tindakan tegas dan langkah konkrit dalam penyelesaian kasus.

Baca Juga: Berapa Sebenarnya Biaya Anggaran Kemiskinan dari Pemerintah? Tidak Sampai Rp. 500 Triliun

2. Berawal Damai, Berakhir Ricuh

Awalnya, Aremania diketahui melakukan demonstrasi dengan damai. Menurut pihak keamanan, mereka mulanya hanya sekadar membacakan orasi di depan kantor. Namun, karena satu faktor yang belum diketahui penyebabnya, demonstrasi tersebut malah berakhir ricuh, dengan Aremania melemparkan petasan flare dan batu ke depan kantor, menyebabkan kerusakan bangunan.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman