Kerusuhan yang melibatkan suporter klub sepak bola Arema FC kembali terjadi pada Minggu (29/1/2023). Lokasi kerusuhan tersebut yaitu di toko pernak-pernik milik klub berjuluk Singo Edan, tepatnya di Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Menyadur Republika dan sindikasi konten lainnya pada Selasa (31/1/2023), kerusuhan ini menyebabkan kerusakan terhadap toko pernak-pernik tersebut. Kaca pecah dan sejumlah properti juga hangus karena dibakar oleh perusuh.
Baca Juga: Profil Abdullah Azwar Anas, Menpan RB Yang Sebut Anggaran Kemiskinan Habis Dipakai Rapat
Berikut sejumlah fakta miris di balik kerusuhan di depan toko pernak-pernik yang juga merupakan markas dari Arema FC ini.
Fakta Kerusuhan di Kantor Arema
1. Minta Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
Aremania, sebutan untuk suporter Arema FC, meminta pihak klub untuk mengusut Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 silam. Mereka menganggap kalau korban belum sepenuhnya mendapat hak yang seharusnya didapatkan, mengingat belum ada tindakan tegas dan langkah konkrit dalam penyelesaian kasus.
Baca Juga: Berapa Sebenarnya Biaya Anggaran Kemiskinan dari Pemerintah? Tidak Sampai Rp. 500 Triliun
2. Berawal Damai, Berakhir Ricuh
Awalnya, Aremania diketahui melakukan demonstrasi dengan damai. Menurut pihak keamanan, mereka mulanya hanya sekadar membacakan orasi di depan kantor. Namun, karena satu faktor yang belum diketahui penyebabnya, demonstrasi tersebut malah berakhir ricuh, dengan Aremania melemparkan petasan flare dan batu ke depan kantor, menyebabkan kerusakan bangunan.
3. 107 Aremania Ditangkap
Kerusuhan tersebut menyebabkan adanya 3 orang luka-luka, di mana 2 orang di antaranya merupakan Aremania dan 1 orang adalah warga sipil. Laporan kepolisian juga menyebut kalau 107 orang yang terlibat dalam kerusuhan, ditangkap dan diamankan di Polres Malang Kota.
4. Masih Usut Dalang Kerusuhan
Meskipun demikian, hingga artikel ini dipublikasikan, polisi dikabarkan masih belum menemukan sosok yang menjadi pemicu kerusuhan. Mereka masih mengusut orang-orang yang diduga menjadi dalang kerusuhan di depan toko pernak-pernik Arema FC ini.
Baca Juga: Apa Benar Anggaran Kemiskinan Rp. 500 Triliun Hanya Dipakai untuk Rapat? Simak Penjelasannya
5. Arema FC Pertimbangkan Bubar
Buntut dari kerusuhan pada hari Minggu lalu, manajemen Arema FC mempertimbangkan untuk membubarkan klub karena menganggap situasi klub sedang tidak kondusif. Kondisi ini memang sudah terjadi pasca Tragedi Kanjuruhan, dan sayangnya belum bisa pulih.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO