Sementara, PDIP terus mendesak agar menteri dari Partai NasDem dievaluasi. Pasalnya, mereka sudah tidak sejalan dengan visi dan misi Presiden. Mereka yakni Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, perombakan kabinet kewenangan dari Presiden Jokowi. Soal tanggal 1 Februari yang bertepatan dengan Rabu Pon, dia meminta publik menunggu keputusan presiden.
Baca Juga: Soal Reshuffle Rabu Pon, Pramono Anung: Tahu tapi Tidak Diomongin
“Kalau reshuffle, hanya bisa terjadi atas kehendak Bapak Presiden, dan itu kewenangan beliau,” kata Hasto di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (28/1).
PDIP, lanjut Hasto, telah memberikan masukan soal perombakan kabinet tersebut. Namun, dia enggan membeberkan nama calon menteri yang disetorkan oleh partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu kepada Jokowi.
“Terkait nama, ada aspek-aspek teknis. Ini menyangkut masa depan seseorang. Kami mohon maaf tidak bisa menyampaikan,” ucapnya.
Netizen meminta Jokowi segera mengganti menteri yang tidak bisa menjalankan tugas dan tidak sejalan dengan visi presiden.
Akun @TeddGus mengatakan, kabar santer Rabu Pon, tepatnya 1 Februari 2023 Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle Menteri. Kabar tersebut, tentu menjadi hal positif.
Baca Juga: Jika Reshuffle Terjadi, FX Rudy Dinilai Pantas Duduki Kursi Menteri
“Karena Jokowi mengganti para menteri yang tidak bisa menjalankan tugas dengan baik, atau yang tidak sejalan dengan tujuan politiknya,” kata dia.
Akun @Rudi_Sp yakin Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle pada 1 Februari besok. Pasalnya, tradisi memanggil para ketua umum partai politik (parpol) koalisi sudah dilakukan. “Jadi tinggal tunggu aja,” katanya.
Akun @04_Zainal menduga, Presiden Jokowi bakal me-reshuffle dua menteri dari NasDem. Sebab, kebiasaan Jokowi setiap Rabu Pon yang akan jatuh pada tanggal 1 Februari 2023.
Kata @Axel_Ayaya, partai yang sudah tidak sejalan dengan Presiden harus diganti. “Karena jangan sampai jadi duri dalam pemerintahan,” tegasnya.
Akun @Robertus_Songisewu menanti reshuffle yang mengejutkan dan berdampak pada Pemilu 2024. “Semoga kejutan yang membahagiakan buat rakyat,” harap @Achmad_Soleh.
Akun @Bin mengingatkan, reshuffle kabinet harus dilakukan atas dasar kinerja dan profesionalisme. Jika kinerja menterinya baik, kenapa harus di-reshuffle, karena keputusan juga harus dilakukan secara profesional.
“Presiden Jokowi agar siap-siap bila melakukan reshuffle, karena Partai NasDem akan mainkan narasi playing victim atau memainkan sebagai korban,” ujar @Harokokretek.
Sementara, @GaduhPratama menilai, reshuffle sampai beberapa kali pun tidak akan banyak berpengaruh apa-apa. Soalnya, mulai presiden sampai pembantunya minim kapasitas leadership-nya.
“Mau 1000 kali reshuffle sudah tak ngaruh dan tak peduli karena yang dijagokan sekarang adalah perubahan,” ujar @yudar30.
Menurut @IbnuHaj9100, reshuffle kabinet tidak ada manfaatnya bagi masyarakat secara langsung.
“Reshuffle kabinet itu seharusnya untuk meningkatkan kinerja, bukan untuk yang lain,” tutur @taharuddin.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO