UNU Purwokerto menyebut, prinsip moderat yang ada dalam ASWAJA AN-NAHDHIYYAH bisa diterapkan dengan contoh berikut:
Implementasi atau Pengamalan
1. Akidah
Orang NU tak boleh hanya bergantung pada kekuasaan Allah alias pasrah, atau sebaliknya hanya mengandalkan kemampuan akal (teori dan ilmu pengetahuan). Keduanya mesti dilakukan secara bersamaan dalam menjalani kehidupan atau persoalan.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar: Menikah Tidak Sekufu Bisa Merusak Jiwa
2. Fikih (ibadah)
NU tak boleh “hanya” berpegang pada pendapat yang ada atau qauly, tetapi juga mesti memperhatikan dan mengetahui perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan (manhajiy) dalam memegang hukum fikih.
3. Tasawuf
Warga NU mesti menggabungkan hakikat dan syariat dalam menjalankan ibadah. Aturan fikih tetap harus dipenuhi, tetapi di sisi lain penghayatan terhadap isi, makna, dan hakikat tetap harus diperhatikan.
Ini juga berlaku dalam bertasawuf alias menjalankan amaliyah dzikir/wirid, mengikuti thoriqat. Tak boleh melupakan urusan umat dan keluarga.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar: Allah Tak Melihat Rupa, Paling Mulia adalah Orang yang Bertakwa
Adapun puncak yang ingin dicapai NU dari asas ASWAJA AN-NAHDHIYYAH ialah prinsip tawasuth/moderat dan merawat sunnah Rasul dan sunnah para sahabat.