Kemudian, ada rapat anggota di Simpang Restaurant yang memutuskan mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru pada 11 Mei 1923. Ditunjuklah W.A. Hompes untuk menggantikan J.P. Mooyman, salah seorang pendiri KBS dan mengurus segala aktivitas kebun sebagai pimpinan.
Wali Kota Djikerman dan anggota dewan A. van Gennep membujuk Dewan Kota (Gemeenteraad) Surabaya untuk menaruh perhatian pada KBS, dan ini menjadi bantuan besar untuk kelangsungan hidup kebun itu pada 1927.
Baca Juga: Alas Purwo: Lokasi Keanekaragaman Flora dan Fauna yang Kaya Misteri
Berdasarkan SK Dewan Kota tanggal 3 Juli 1927, dibelilah tanah seluas 32 ribu meter kubik sumbangan dari Maskapai Kereta Api Tahun 1939 hingga kini luas KBS meningkat jadi 15 hektare. Pembuatan taman seluas 85 ribu meter persegi pun selesai pada 1940.
Seperti yang terlihat sekarang, fungsi KBS telah berubah dari tahun ke tahun. Dulu, kebun in hanya sekadar penampungan sarwa eksotis koleksi pribadi, tetapi fungsinya berkembang jadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian, sampai rekreasi.
Dari tahun ke tahun pula, koleksi binatang KBS terus bertambah jumlah dan jenisnya, baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.
Baca Juga: Wisata di Alas Purwo Bisa ke Mana Saja? Ini Daftar 5 Destinasi, Rute, dan Harga Tiketnya
Saat ini, KBS bahkan dilengkapi dengan beberapa wahana, seperti tunggang satwa gajah dan unta, foto bersama satwa Aves, Reptil, dan Gajah, kids zoo, wisata perahu yang mengelilingi pulau bekantan, Animal edutainment, sampai Aquanoctudio.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan