Menu


Sebelum Populer Gegara Lengkap, Kebun Binatang Surabaya Punya Sejarah Begini

Sebelum Populer Gegara Lengkap, Kebun Binatang Surabaya Punya Sejarah Begini

Kredit Foto: Instagram/RAM|3M

Konten Jatim, Jakarta -

Kebun Binatang Surabaya (KBS) disebut pula sebagai Kebon Binatang Suroboyo dalam Dialek Arekan. Jika belum tahu, KBS merupakan salah satu kebun binatang populer di Indonesia, bahkan pernah menjadi yang terlengkap se-Asia Tenggara.

Tentunya, ada sejarah tersendiri soal wisata di KBS yang kini populer dengan lebih dari 230 ekor spesies satwa berbeda yang terdiri dari 2179 ekor satwa. Pertama kali, kebun binatang ini didirikan berdasarkan SK Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 31 Agustus 1916 No. 40.

Kebun binatang ini didirikan dengan nama Soerabaiasche Planten-en Dierentuin (Kebun Botani dan Binatang Surabaya) atas jasa seorang jurnalis bernama H.F.K. Kommer yang memiliki hobi mengumpulkan binatang.

Baca Juga: Keseruan Rekreasi di Batu Night Spectacular, Malam Hari yang Lebih Mendebarkan

KBS mengalami beberapa kali ganti lokasi dari yang pertama di Kaliondo pada 1916. Kemudian, KBS pindah ke Jalan Groedo pada 28 September 1917. Adapun, pada 1920 pindah kembali ke daerah Darmo untuk areal kebun binatang yang baru, atas jasa Oost-Java Stoomtram Maatschapij atau Maskapai Kereta Api yang mengusahakan lokasi seluas 30.500 m2.

Sempat Hampir Bubar

Pada 1918, untuk pertama kalinya KBS dibuka untuk umum. Namun, mesti membayar tanda masuk alias karcis. Biaya operasionalnya tinggi, sampai kebun ini mengalami krisis dan akan dibubarkan pada 21 Juli 1922.

Baca Juga: Rute, Lokasi, dan Fasilitas Batu Night Spectacular, Lengkapi Rekreasi Malam Seru!

Namun, beberapa anggotanya tak setuju meski KBS benar-benar hampir dibubarkan dalam rapat pengurus yang memutuskan membubarkan KBS. Meski begitu, tindakan in dicegah pihak Kotamadya Surabaya pada masa itu.

Kemudian, ada rapat anggota di Simpang Restaurant yang memutuskan mendirikan Perkumpulan Kebun Binatang yang baru pada 11 Mei 1923. Ditunjuklah W.A. Hompes untuk menggantikan J.P. Mooyman, salah seorang pendiri KBS dan mengurus segala aktivitas kebun sebagai pimpinan.

Wali Kota Djikerman dan anggota dewan A. van Gennep membujuk Dewan Kota (Gemeenteraad) Surabaya untuk menaruh perhatian pada KBS, dan ini menjadi bantuan besar untuk kelangsungan hidup kebun itu pada 1927.

Baca Juga: Alas Purwo: Lokasi Keanekaragaman Flora dan Fauna yang Kaya Misteri

Berdasarkan SK Dewan Kota tanggal 3 Juli 1927, dibelilah tanah seluas 32 ribu meter kubik sumbangan dari Maskapai Kereta Api Tahun 1939 hingga kini luas KBS meningkat jadi 15 hektare. Pembuatan taman seluas 85 ribu meter persegi pun selesai pada 1940.

Seperti yang terlihat sekarang, fungsi KBS telah berubah dari tahun ke tahun. Dulu, kebun in hanya sekadar penampungan sarwa eksotis koleksi pribadi, tetapi fungsinya berkembang jadi sarana perlindungan dan pelestarian, pendidikan, penelitian, sampai rekreasi.

Dari tahun ke tahun pula, koleksi binatang KBS terus bertambah jumlah dan jenisnya, baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri.

Baca Juga: Wisata di Alas Purwo Bisa ke Mana Saja? Ini Daftar 5 Destinasi, Rute, dan Harga Tiketnya

Saat ini, KBS bahkan dilengkapi dengan beberapa wahana, seperti tunggang satwa gajah dan unta, foto bersama satwa Aves, Reptil, dan Gajah, kids zoo, wisata perahu yang mengelilingi pulau bekantan, Animal edutainment, sampai Aquanoctudio.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO