Menu


Pemerintah Telah Berjanji Untuk Memastikan Stabilitas Sebelum Pemilu 2024

Pemerintah Telah Berjanji Untuk Memastikan Stabilitas Sebelum Pemilu 2024

Kredit Foto: Pixabay/Thor_Deichmann

Konten Jatim, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan Theofransus Litaay mengatakan pemerintah berkomitmen untuk memastikan stabilitas di tahun politik untuk melindungi peluang investasi dengan sebaik-baiknya.

Demikian disampaikan Theo dalam Seminar Outlook Menuju Indonesia Hebat 2025 di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (28/1), sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad (29/1/2023).

Baca Juga: Soal Sistem Pemilu, Pemerintah-DPR Sepakat Proporsional Terbuka, Kecuali PDIP

"Pemerintah berkomitmen dalam menjaga stabilitas politikagar memungkinkan atmosfer investasi yang optimal," kata Theo.

Theo menyampaikan melalui keketuaan dalam KTT G20 tahun lalu, Indonesia mendapat banyak keuntungan strategis di bidang ekonomi, kebijakan luar negeri hingga pembangunan sosial.

Dalam pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan, katanya, Indonesia berhasil menjadikan Presidensi G20 sebagai momentum untuk menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi pembangunan dan investasisehingga terbuka untuk bisnis.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Indonesia berhasil mengantongi komitmen investasi sekitar 8 miliar dolar AS (setara Rp125 triliun, kurs Rp15.600) dari rangkaian KTT G20 Tahun 2022.

Hal itu menunjukkan iklim investasi Indonesia yang sangat mendukung untuk keberlangsungan inovasi di masa mendatang, kata dia.

Baca Juga: Peserta Pemilu Hanya Boleh Miliki Maksimal 10 Akun Medsos untuk Kampanye

Selain itu, keberhasilan Presidensi G20 tidak hanya membuahkan investasi bilateral Indonesia dengan negara-negara G20, tetapi kerja sama multilateral yang terdiri atassedikitnya 226 proyekyang tercantum dalam Annex G20 Action for Strong and Inclusive Recovery Bali Declaration.

Oleh karena itu, papar dia, pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas selama tahun politik dan penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 agar atmosfer investasi tidak terganggu.

Theo mengatakan stabilitas politik perlu dijaga karena menjelang 2024 Indonesia akan diwarnai dinamika tahapan pemilu, mulai dari Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu Legislatif, dan Pemilihan Kepala Daerah 2024.

Dia memperkirakanrangkaian pemilihan umum tahun mendatang akan diikuti berbagai kampanye besar-besaran, terlebih jika Pemilu Presiden dan Wakil Presiden diikuti lebih dari dua pasangan calon dari partai koalisi masing-masing.

Selain menyampaikan soal pentingnya stabilitas politik, Theo mengatakan bahwa Pemilu Serentak 2024 perlu dioptimalkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi kecil dan menengah.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.