Menu


2 Alasan Kenapa PDIP dan PKS Mustahil Berkoalisi di Pilpres 2024, Analoginya Kayak Demokrat dan Republik di Amerika

2 Alasan Kenapa PDIP dan PKS Mustahil Berkoalisi di Pilpres 2024, Analoginya Kayak Demokrat dan Republik di Amerika

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wsj.

Jika mengkaitkannya dengan istilah di perpolitikan negara lain, Refly menilai PKS bisa diibaratkan partai sayap kanan sedangkan PDIP partai sayap kiri.

Refly Harun juga menuturkan bahwa sebutan sayap kanan dan sayap kiri di Indonesia memiliki definisinya sendiri.

"Dalam konteks politik Indonesia, yang namanya Right wing itu adalah islam atau partai yang berbasis massa islam."

"Kalau left wing itu partai yang berbasis nasionalis atau berbasis nasionalisme," ucap
Refly.

Baca Juga: Di Zaman SBY, Kader PDIP Pernah Dekat Dengan Demokrat, Kok Kini Gak Mau Koalisi? Jangan-jangan ini Penyebabnya

View this post on Instagram

A post shared by DPP PKS (@pk_sejahtera)


Lebih lanjut, Refly menilai penyebutan sayap kiri dan sayap kanan masih belum familiar di Indonesia.

Pasalnya, orang Indonesia sering mengkaitkan kiri sebagai sesuatu yang negatif. Akibatnya, tidak ada parpol yang mau disebut sebagai partai sayap kiri.

Berbeda halnya dengan di Amerika Serikat yang merasa biasa saja dengan sebutan sayap kanan dan sayap kiri.

Baca Juga: Di Rakernas PDIP, Megawati Sebut Tidak Ada Koalisi, Tapi Puan Maharani Bilang Membangun Indonesia Harus Gotong Royong

"Kalau di Amerika Serikat, right wingnya Republik, left wingnya Demokrat. Mereka tidak marah dikatakan sayap kiri. Karena sayap kanan dan sayap kiri itu bukan positif negatif," pungkasnya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman