Sedang ramai penolakan sistem Pemilu Proporsional Tertutup di mana masyarakat hanya bisa memilih Parpol yang mereka miliki. Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah ikut buka suara.
Mengutip JPNN pada Senin (23/1/2023), Fahri Hamza berujar kalau penerapan sistem proporsional terbuka pada pemilu selama ini sudah tepat sehingga tidak perlu diubah menjadi proporsional tertutup.
Baca Juga: Punya Resiko Tinggi, AHY Sebut Banyak Yang Tidak Ingin Koalisi Perubahan Terwujud
"Sistem demokrasi langsung memilih orang itu sudah benar. Itu auratnya demokrasi. Aurat itu harus dijaga, jangan malah yang tidak penting ditutup,” kata Fahri dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (22/1/2023).
Pandangan itu juga disampaikannya saat menjadi pembicara diskusi yang digelar Moya Institute bertajuk “Pemilu Proporsional Tertutup: Kontroversi”, Jumat (20/1/2023). Fahri menyampaikan apabila pada Pemilu 2024 Indonesia kembali menerapkan sistem proporsional tertutup, maka akuntabilitas politik akan rusak.
Baca Juga: Masyarakat Nilai Kondisi Hukum di Indonesia Negatif, LSI: Penyelesaian Kasus Sambo Bisa Berpengaruh
Mantan Wakil Ketua DPR itu menilai transaksi politik antara rakyat dan pemimpin harus dilakukan secara langsung, tidak melalui perantara partai politik.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan