Menu


Masyarakat Nilai Kondisi Hukum di Indonesia Negatif, LSI: Penyelesaian Kasus Sambo Bisa Berpengaruh

Masyarakat Nilai Kondisi Hukum di Indonesia Negatif, LSI: Penyelesaian Kasus Sambo Bisa Berpengaruh

Kredit Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww

Konten Jatim, Depok -

Lembaga Survei Indonesia (LSI) menjelaskan kalau penyelesaian kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo bisa mengubah persepsi masyarakat terhadap kondisi hukum di Indonesia. 

Menyadur Republika pada Senin (23/1/2023), pernyataan ini diungkapkan langsung oleh Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan dalam rilis survei LSI bertajuk 'Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini', Minggu (22/1/2023) melalui kanal YouTube resmi LSI. 

Baca Juga: Pengamat: Pasangan Ganjar-Erick Sudah Kantongi Banyak Dukungan

Djayadi Hanan menjelaskan kalau kepuasan publik terhadap pemerintah di bidang penegakan hukum dipengaruhi peristiwa-peristiwa hukum. Djayadi mencontohkan penuntasan kasus dugaan pembunuhan Brigadir Yosua yang dilakukan Ferdy Sambo yang menjadi sorotan masyarakat.

"Yang pasti berbagai peristiwa termasuk di kepolisian itu berpengaruh terhadap persepsi positif atau negatif masyarakat dalam kinerja pemerintah di bidang penegakan hukum," ujar Djayadi Hanan. 

Baca Juga: Trio Ganjar, Anies dan Prabowo Kembali Dapatkan Elektabilitas Tertinggi Berdasarkan Hasil Survei LSI

Dirinya mengatakan, sejak tiga bulan terakhir ini kinerja pemerintah di bidang hukum itu termasuk penanganan kasus Ferdy sambo itu dinilai positif oleh masyarakat. Namun demikian, jika nantinya penuntasan kasus yang sudah memasuki masa tahap penuntutan oleh jaksa dirasa tidak memenuhi keadilan, tentu akan berpengaruh kepada publik.

"Kita belum tahu, tetapi apakah itu bisa menurunkan, tentu saja bisa, kalau nanti masyarakat mempersepsi peristiwa ini secara negatif," lanjutnya. 

Survei LSI mendapati tingkat kepuasan publik terhadap kondisi hukum lebih banyak yang menilai negatif 32,6%. Sedangkan yang menilai positif yaitu 27,6%. Namun demikian, dia menyebut persentase ini justru berkurang dibandingkan penilaian tiga sebulan sebulannya. 

Baca Juga: Hasil Survei LSI: Elektabilitas PDIP, Gerindra Dan Demokrat Teratas

"Meskipun penilaian terhadap hukum masih sedikit lebih banyak yang negatif tetapi trennya positif. artinya trennya sejak tiga bulan terakhir yang menilai positif lebih makin banyak, yang menilai negatif makin sedikit. Cuma dia belum cross antara yang menilai negatif dengan yang menilai positif," ujarnya.

Survei LSI tentang Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, serta Peta Politik Terkini dilakukan melalui telepon dengan metode random digit dialing (RDD) atau secara acak kepada 1.221 responden. Survei yang dilakukan pada 7-11 Januari 2023 ini memiliki tingkat kepercayaan 95 margin of error 2,9%.

Baca Juga: Koalisi Gerindra-PKB Semakin Erat, Akan Resmikan Sekber pada Hari Senin

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.