Terlebih Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang di dalamnya ada Golkar, PAN, dan PPP dikendalikan oleh kekuatan eksternal. Koalisi ini menunggu sinyal istana untuk mengumumkan capres-cawapres yang akan diusung.
Partai-partai yang bergabung di KIB pun tidak relevan bicara capres-cawapres dalam koalisi. Kalau partai memaksakan semua kader untuk di usung, maka tidak akan ada koalisi.
"Secara keanggotaan RK yang baru bergabung belum bisa mengonsolidasi kekuatan faksi-faksi internal partai," jelasnya.
Hal senada disampaikan, pengamat Politik Universitas Bosowa (Unibos) Arief Wicaksono. RK memiliki sekitar 32 persen dari 33 juta pemilih diraihnya ketika menjadi gubernur pada 2018.
Ridwan Kamil berpotensi menjadi elite Golkar, diusung atau tidak diusung dalam arena Pilpres 2024. "Pada kedua hal itulah kiranya kita dapat melihat relevansi RK masuk Golkar," katanya.
Dalam situasi politik yang penuh ketidakpastian ini, RK akan mendapatkan pengalaman berharga untuk mengetahui dengan pasti, bagaimana metodologi permainan yang dipraktikkan Golkar.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO