Menu


Apa Itu Nazar? Ini Pengertian, Akibat, dan Syaratnya

Apa Itu Nazar? Ini Pengertian, Akibat, dan Syaratnya

Kredit Foto: Unsplash/Milada Vigerova

Syarat

Sebagai salah satu syarat sah nazar ialah lafaz yang harus mengandung kepastian untuk menyanggupi melakukan suatu hal. Sebagai contoh, perkataan, “Saya bernazar akan berpuasa pada hari Senin dan Kamis”, “Jika nilai saya membaik, saya akan memberi hadiah pada ibu”.

Tidak berlaku jika ucapan nazar masih mengandung ketidakpastian atau kebingungan. Misalnya, seseorang yang mengatakan, “Jika saya lulus ujian, kemungkinan besar saya akan memberikan mobil saya”.

Atau, “Bisa jadi, besok saya akan berpuasa”. Ini juga tak termasuk nazar yang sah karena tidak pasti.

Baca Juga: Mutiara Nasihat Syekh Ali Jaber: Jangan Pilih Pemimpin yang Memberikan Uang

Penerapan Praktikal

Jika seseorang bernazar akan menunaikan ibadah tertentu dengan penyebutan yang umum, maka ia hanya wajib melakukannya sebatas sesuatu yang termasuk sebagai perbuatan ibadah tersebut.

Misalnya, seseorang bernazar akan berpuasa, maka ia hanya wajib berpuasa satu hari. Seseorang bernazar akan shalat di malam hari, maka ia hanya perlu menunaikan dua rakaat shalat malam untuk memenuhi nazarnya.

Sementara itu, seseorang akan diwajibkan menunaikan nazarnya sesuai yang dia ucapkan jika ia menentukan nazarnya dengan rinci. Misalnya, seseorang bernazar akan puasa selama seminggu, maka nazarnya hanya terpenuhi setelah ia berpuasa seminggu.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Infaq dalam Agama Islam? Begini Penjelasannya

Hal ini juga berlaku pada ibadah lainnya yang telah ditentukan, sehingga wajib melakukan ibadah yang dinazarkan sesuai ketentuan yang telah dikhususkan saat mengucap nazar.

Tampilkan Semua Halaman