Amir Sjariffoeddin Harahap, atau sekarang dikenal dengan tulisan Amir Syarifuddin Harahap menggunakan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) adalah salah satu sosok yang berperan penting dalam penandatanganan Perjanjian Renville bersama Belanda.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa sumber berbeda pada Selasa (17/1/2023), Amir Syarifuddin adalah pria keturunan Batak yang lahir di Medan, 27 April 1907.
Baca Juga: Lebih Banyak Merugikan Negara, Kenapa Indonesia Menandatangani Perjanjian Renville?
Dirinya lahir dari keluarga intelektual, sehingga pada usia remaja, Amir Syarifuddin sempat menempuh pendidikan di beberapa kota di Belanda seperti Leiden dan Haarlem. Amir Syarifuddin sendiri merupakan lulusan dari pendidikan hukum di Batavia alias Jakarta.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Penandatanganan Perjanjian Renville antara Indonesia Dan Belanda
Amir Syarifuddin sendiri awalnya memiliki Agama Islam. Namun, dalam satu waktu, dirinya memutuskan untuk pindah ke Agama Kristen. Amir Syarifuddin juga bahkan diketahui sempat melaksanakan khotbah di beberapa gereja.
Hal lain yang perlu disorot dari Amir Syarifuddin adalah fakta kalau dirinya merupakan anggota sayap kiri. Bersama Musso, Aidit dan beberapa nama lainnya, mereka dikenal sebagai tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sempat menjadi salah satu partai politik (Parpol) terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Gethuk Pisang Khas Kediri, Manis Legit dan Mudah Dibuat
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan