Menu


Ganjar Pranowo Galakkan Penanaman Pohon untuk Atasi Banjir Bandang dan Pemulihan Lahan Kritis

Ganjar Pranowo Galakkan Penanaman Pohon untuk Atasi Banjir Bandang dan Pemulihan Lahan Kritis

Kredit Foto: Istimewa

Konten Jatim, Tokoh Politik -

Sebagai penanggulangan banjir bandang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggalakkan penanaman pohon di Pegunungan Kendeng Utara yang mencakup wilayah Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora. Hal itu juga sekaligus penanaman lahan kritis yang sering longsor.

Ganjar menjelaskan bahwa Pegunungan Kendeng Utara masih didominasi oleh tanaman jagung dan masih sangat sedikit ditanami pohon-pohon penyerap air dan penahan longsor. Akibatnya saat terjadi hujan lebat, air yang turun dari pegunungan membanjiri pemukiman dan persawahan warga.

Baca Juga: Pengamat Sebut Ada 3 Faktor yang Bikin Ganjar Tak Terkalahkan untuk Pilpres 2024

Menurut Ganjar, setiap wilayah perhutanan dan pegunungan harus memenuhi syarat persentase lahan yakni 50 persen wilayahnya harus ditanami pepohonan.

"Di Grobogan ini ada Sungai Lusi, juga ada problem di Pegunungan Kendeng Utara. Ada syarat persentasenya, itu 50 persen harus tegakkan (pohon). Kalau kita lihat di belakang sana 99 persen tidak ada tegakkan, semua ditanami jagung," kata Ganjar saat meninjau area longsor di kaki Pegunungan Kendeng, mengutip Suara.com. 

Reboisasi dan pengelolaan hutan pun didorong Ganjar kepada pihak Pemkab Grobogan, Perhutani dan juga masyarakat sekitar Pegunungan Kendeng Utara, untuk mengatasi persoalan banjir sejak dari hilir.

Meskipun membutuhkan waktu 4 sampai 5 tahun untuk melihat hasilnya, namun Ganjar meyakini jika Pegunungan Kendeng Utara lebih banyak ditanami pepohonan daripada tanaman jagung, maka intensitas banjir dapat berkurang signifikan.

"Paling tidak membutuhkan waktu 4 sampai 5 tahun, sehingga tanaman betul-betul bisa menggigit. Soal bagaimana mengelolanya, teman-teman Kehutanan pasti sudah paham," ujar Ganjar.

Baca Juga: Miliki Perpaduan Gaya SBY dan Jokowi Jadi Alasan Ganjar Miliki Elektabilitas Tinggi

Lebih lanjut, Ganjar juga meminta jajaran forkopimda Kabupaten Grobogan untuk melakukan patroli tanggul untuk memantau kondisi tanggul di titik-titik yang menjadi luapan banjir paling parah.

"Harus ada re-engineering. Umpama tadi butuh sodetan terus tanggul yang mulai tipis, maka kita bicara patroli tanggul," ucap Ganjar.

Seperti diketahui, banjir masih menggenangi sejumlah desa yang berada di Kabupaten Grobogan. Tak hanya menggenangi pemukiman warga, banjir juga menerjang 1.172 hektar persawahan petani yang mengakibatkan gagal panen.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.