Menu


Alasan Ma’ruf Amin Minta PKB Tak Tinggalkan Politik Kiai, Ada Kaitannya Sama Gus Dur

Alasan Ma’ruf Amin Minta PKB Tak Tinggalkan Politik Kiai, Ada Kaitannya Sama Gus Dur

Kredit Foto: ANTARA/HO-BPMI Setwapres/aa

Konten Jatim, Surabaya -

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berharap PKB tidak meninggalkan politik kiai yang menjadi landasan pembentukan partai politik itu pada tahun 1998 silam.

Ia mengatakan dengan adanya PKB, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur bisa menjadi Presiden RI, meskipun hanya dua tahun.

Ma'ruf mengingatkan agar jangan sampai pemimpin negeri ini sepi dari sosok kiai dan berharap para kiai bisa menjadi presiden dan wakil presiden pada masa mendatang.

Baca Juga: Kerjanya Selalu Dianggap Main-main, Puan Blak-blakan Curhat: Bingung Juga, Selalu Salah Aja

"Kita memang berharap supaya jangan sampai negara ini sepi dari kiai, apa jadi presiden, apa wakil presiden. Minimal santri lah, betul apa tidak? Makanya harus ada kiai atau santri yang jadi presiden atau wakil presiden,” kata Ma'ruf Amin dalam arahannya pada acara Ijtima Ulama Nusantara yang digagas Dewan Syura DPP PKB di Jakarta, Jumat (13/1/2023).

"Gus Dur sudah mulai. Saya mengikuti walaupun cuma (menjadi) wakil presiden. Nanti ada lagi presiden atau wakil presiden (dari kalangan kiai atau santri) supaya bisa memberikan warna tatanan kehidupan bangsa ini," imbuhnya.

Baca Juga: Kerjanya Selalu Dianggap Main-main, Puan Blak-blakan Curhat: Bingung Juga, Selalu Salah Aja

Ma’ruf Amin menegaskan dirinya tidak akan maju lagi pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024. "Saya sudah tua, umur sudah masuk hampir 80. Bulan Maret 80 (tahun)," katanya.

"Mudah-mudahan PKB masih partai gerakan politik kiai. Saya berharap mudah-mudahan walaupun ada dinamika, perkembangan, pembaruan, tapi politik kiainya jangan ditinggalkan," ujar Ma’ruf Amin.

Baca Juga: Ogah Mejeng Jadi Wapres Lagi, Ma'ruf Amin: Buat yang Muda Saja

Politik kiai yang dimaksud Wapres Ma'ruf, yakni PKB diharapkan tetap menjadi wadah gerakan politik bagi kiai untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Wapres Maruf Amin yang ikut meramu, menyiapkan dan memberikan landasan berpikir pembentukan PKB menekankan pembentukan partai pada tahun 1998 dilandasi keinginan membuat sebuah wadah bagi kiai atau ulama untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Ia mengatakan jika PKB meninggalkan politik kiai maka para kiai di PKB akan pergi.

Baca Juga: Ingat Vlog Puan Saat Jokowi Ngadep Megawati? Ini Fakta di Balik Posisi Tempat Duduk, Hingga Ruang yang Dipakai Ketemuan

"Kenapa saya tahu, ya karena saya ikut meramu, ikut mendirikan, ikut menyiapkan, ikut memberikan landasan berpikirnya (pendirian PKB), walaupun saya mungkin sudah dianggap sudah bukan PKB lagi. Tapi, saya ikut bersama dan berhasil waktu itu menjadi nomor tiga (partai peringkat ketiga), bahkan berhasil menjadikan Gus Dur sebagai Presiden Republik Indonesia,” ujarnya.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.