Menu


Alasan Kehidupan Berumah Tangga Harus Ada Momen 'Bertengkar' Menurut Cak Nun

Alasan Kehidupan Berumah Tangga Harus Ada Momen 'Bertengkar' Menurut Cak Nun

Kredit Foto: Pinterest

Konten Jatim, Surabaya -

Budayawan dan tokoh ulama kondang Jawa Timur, Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun berujar bahwa dalam kehidupan rumah tangga, pertengkaran antara suami dan istri adalah hal yang wajar dan dimaklumkan.

“Hidup itu harus ada pertengkaran, nggak boleh kalau nggak ada pertengkaran,” ujar Cak Nun dikutip dari kanal YouTube Pikiran Jernih, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: Mutiara Nasihat Syekh Ali Jaber: Inti Rumah Tangga Itu Kebahagiaan, Bila Tidak Bahagia Jangan Susahkan Diri

Cak Nun lantas memberi contoh tradisi Carok di Madura. Carok yang diidentikkan dengan senjata celurit itu, kata Cak Nun, menandakan adanya persoalan martabat.

“Kalau ideologi harus pertengkaran, di Madura ada yang namanya Carok, Carok itu kan masalah martabat,” ujarnya.

Cak Nun kemudian melempar pertanyaan soal mau tidaknya rumah tangga mengalami pertengkaran.

“Pilih mana Anda, rumah tanga yang bertengkar setiap hari mengganggu tetangganya, lempar piring, opo meneh yok (apalagi ya)? karena salah seorang di antara mereka selingkuh,” kata Cak Nun.

Baca Juga: Hak Perempuan Dalam Pernikahan Menurut Ustadz Abdul Somad

“Sementara rumah di sebelahnya tenang, ada lagu yang mengalun, tentram karena keduanya selingkuh, Anda milih yang mana?,” lanjutnya.

Maka, Cak Nun mengatakan, jika siapapun menginginkan adanya kedamaian maka diperlukan adanya keadilan. Katanya, jika keadaan tertata secara adil, maka sudah dipastikan kedamaian itu akan terwujud.

Baca Juga: Mutiara Nasihat Syekh Ali Jaber: Inti Rumah Tangga Itu Kebahagiaan, Bila Tidak Bahagia Jangan Susahkan Diri

“Jadi Anda sekarang jangan ada gerakan kedamaian, tapi gerakan keadilan, karena kuncinya itu keadilan, kalau ada keadilan maka akan damai,” tutur Cak Nun.

“Damai itu akibat bukan sebab, sebabnya adalah keadilan dan ketertataan maka efeknya damai. Sama dengan gotong royong, gotong royong itu akibat,” sambungnya.

Sama halnya dengan gotong royong dalam rumah tangga, menurut Cak Nun, kehidupan bernegara pun juga menerapkan prinsip tersebut.

Baca Juga: Hak Perempuan Dalam Pernikahan Menurut Ustadz Abdul Somad

“Orang dengan rela akan gotong royong kalau ada interaksi sosial yang memang transparan dan adil satu sama lain, maka orang akan gotong royong,” tandasnya.

“Tidak bisa ada gerakan gotong royong nasional, wong (sedangkan) kamu ndak adil kok (pemimpinnya),” pungkas Cak Nun.