Menu


Hukum Hadits Dhaif dalam Agama Islam: Boleh Diamalkan, Asal…

Hukum Hadits Dhaif dalam Agama Islam: Boleh Diamalkan, Asal…

Kredit Foto: iStock/Tatanata

Konten Jatim, Depok -

Bagaimana hukum hadits dhaif dalam Agama Islam? Perlu diketahui bahwa hadits dhaif sendiri merupakan jenis hadits yang ucapannya belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya. Jadi, para ulama belum tahu pasti apakah Rasulullah SAW pernah menjelaskan hal tersebut atau tidak.

Dikarenakan sifatnya yang belum jelas, maka hadits ini tergolong lebih “lemah” dibandingkan 2 jenis hadits lainnya, yakni hadits shahih dan hadits hasan. Ini terkadang menimbulkan pertanyaan terkait boleh atau tidaknya mengamalkan apa yang disampaikan hadits dhaif.

Baca Juga: Apa Itu Hadits Dhaif? Hadits Lemah Yang Isinya Belum Tentu Menyesatkan

Berdasarkan informasi dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) yang disadur pada Rabu (11/1/2023), disebutkan bahwa para ulama sepakat kalau hadits dhaif boleh saja diamalkan oleh umat Muslim, dengan beberapa catatan tertentu.

Hadits dhaif boleh diamalkan, asalkan isinya tidak berkaitan dengan hukum-hukum dalam Agama Islam seperti hukum halal dan hukum haram maupun akidah akhlak. Dan pengamalannya di sini hanya diizinkan untuk sekedar mengamalkan perbuatan baik saja.

Baca Juga: Pengin Jualan? Ini Resep Bakso Malang Mudah dan Nikmat Buat Dijual Pemula

Lebih lanjut, hadits dhaif sendiri bahkan diperbolehkan untuk disebut dalam dakwah, khutbah dan sebagainya. Namun, para ustadz maupun ulama yang mengucapkan hadits dhaif perlu menyebutkan kalau hadits tersebut sifatnya dhaif.

Jadi, selama hadits dhaif ini tidak menyinggung topik-topik yang berkaitan dengan hukum dalam Agama Islam, maka seorang Muslim diizinkan untuk mengikuti amalan di dalam hadits ini.

Dan perlu ditekankan bahwa hadits dhaif merupakan hadits lemah yang belum bisa dibuktikan secara sah kalau Nabi Muhammad SAW pernah menyebutkan topik terkait. Ini menyebabkan hadits dhaif tidak bisa disamakan dengan hadits maudhu alias hadits palsu.

Baca Juga: 3 Ciri Khas Bakso Malang, Si Spesial yang Beda dari Bakso Biasa

Hadits maudhu adalah jenis hadits palsu yang mengatasnamakan Rasulullah SAW. Padahal, sudah jelas bahwa beliau tidak pernah sama sekali menyebutkan isi dalam hadits ini, sehingga isinya menyesatkan dan sudah pasti tidak diizinkan untuk diikuti oleh umat Muslim.

Terdapat beberapa alasan mengapa hadits bisa masuk ke kategori dhaif. Hadits dhaif bisa saja disebabkan karena rantai penyampaiannya terputus, kesalahan dalam meriwayatkan dan beberapa alasan lainnya penyebab terbentuknya hadits ini.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner Rawon Lezat Jatim, Hidangan Khusus Acara Adat yang Sekarang Umum