Dan di sini, hadits dhaif perlu dibedakan dengan hadits maudhu, yakni hadits palsu di mana seseorang mengaku kalau ucapan ini benar-benar diucapkan oleh Nabi Muhammad SAW, padahal kenyataannya tidak pernah disebutkan sama sekali sehingga akan menyesatkan umat Muslim jika diikuti.
Untuk itu, hadits dhaif disarankan untuk diikuti dan diamalkan seperlunya saja dan tidak perlu dipaksakan jika tidak mampu menjalankannya. Beberapa jenis hadits dhaif yang beredar di kalangan masyarakat di antaranya hadits tentang kaum musyrik, hadits tentang masuk masjid dan hadits mengenai perlakuan terhadap budak.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner Rawon Lezat Jatim, Hidangan Khusus Acara Adat yang Sekarang Umum
Beberapa hadits yang sudah disebutkan di atas memang tidak merugikan umat Muslim jika ditiru. Namun, harus dipahami bahwa bukti Rasulullah SAW pernah mengatakan hal tersebut itu belum jelas sehingga sebaiknya tidak dipercaya mentah-mentah dan diamalkan secukupnya.