Menu


Kini Heboh soal Agama Pattimura, Bulan Lalu Ustadz Adi Hidayat Pernah Singgung soal Kewarganegaraan Batik untuk Sindir Orang Ini

Kini Heboh soal Agama Pattimura, Bulan Lalu Ustadz Adi Hidayat Pernah Singgung soal Kewarganegaraan Batik untuk Sindir Orang Ini

Kredit Foto: Tangkapan layar Youtube Ustadz Adi Hidayat Official

Konten Jatim, Jakarta -

Ustadz Adi Hidayat tengah bikin heboh setelah pernyataannya soal agama asli Pattimura viral di media sosial.

Dalam pernyataannya, Ustadz Adi Hidayat menyebut sejarah tentang Pattimura sudah dibelokkan oleh Belanda.

Berdasarkan sumber yang ia yakini, Ustadz Adi Hidayat menyebut Pattimura sebenarnya beragama Islam dengan nama asli Ahmad Lussy.

Hal itu membuat pria yang kerap disapa UAH itu langsung dibully oleh banyak netizen.

Baca Juga: Usai Ajari Posisi Tidur untuk Lunasi Utang, Ustadz Adi Hidayat Dibully Gara-gara Bilang Pattimura Beragama Islam

Ini bulan pertama kalinya UAH membuat pernyataan yang dinilai nyeleneh.

Pada Juni kemarin, UAH juga sempat mengeluarkan pernyataan tentang "kewarganegaaan batik".

Pernyataan itu disampaikannya sebagai respons atas munculnya pertanyaan Gus Miftah soal 'sejak kapan rendan punya agama'?.

Pertanyaan Gus Miftah terkait rendang dan agamanya itu muncul di sebuah channel YouTube Hendri Official yang disandingkan dengan bahasan serupa dari Ustadz Adi Hidayat.

Menurut pendiri ustadz Adi Hidayat, mempertanyakan agama rendang bukanlah hal yang berfaedah. Sama halnya dengan mempertanyakan kewarganegaraan batik atau angklung yang sudah identik dengan Indonesia.

"Sejak kapan rendang itu punya agama? Sejak batik, calung, angklung punya kewarganegaraan. Kalau batik diklaim Malaysia mau tidak?... Itu pertanyaan yang tidak berfaedah karena memang itu sudah menjadi bagian yang melekat," ucap Ustadz Adi Hidayat.

Kemudian Ustadz Adi Hidayat menyebutkan bahwa segala sesuatu yang sudah dikenal dan melekat itu sudah menjadi hukum. Oleh karena itu, hal yang berbeda dari norma adat akan dianggap menyimpang.

Lebih lanjut, pengasuh Pondok Pesantren al-Qur'an al-Hikmah ini menyebutkan bahwa rendang merupakan produk masyarakat Minang yang mengenal falsafah adat 'bersanding syara, syara berbanding kitabullah'.

Baca Juga: Parah! Loyalis Jokowi-Ahok Suruh Anies Naik Onta: Sambutannya Lebih Meriah dan Air Kencingnya Jadi Rebutan

Oleh sebab itu, setiap yang keluar dari Minang melekat dengan syariat Islam termasuk makanan sekalipun.

"Jadi jangan tanyakan tentang agamanya, kalau bertanya tentang agamanya pada makanan, itu pertanyaan kurang kerjaan," kata Ustadz Adi Hidayat.

Sebelumnya, beberapa waktu lalu geger sebuah unggahan di medsos yang memperlihatkan adanya rendang babi yang diperjualbelikan. Polemik soal adanya rendang non halal itu pun mendapat tanggapan dari Gus Miftah hingga Ustadz Adi Hidayat.

Seperti diketahui, menu rendang babi dalam sepekan terakhir ramai jadi polemik. Menu rendang babi mencuat lewat kicauan Ustadz Hilmi Firdaus yang menyoroti adanya restoran padang bernama Babiambo yang menjual menu rendang babi.

Baca Juga: Dikenal Punya Banyak Teman Artis, Nagita Slavina Ungkap Sahabat Terdekatnya, ini Dia Sosoknya

Meski si pemilik sudah memberi klarifikasi bahwa restonya sudah tak beroperasi sejak dua tahun silam, tetapi menu rendang babi masih terus menuai sorotan publik, termasuk di antara para pemuka agama yakni Gus Miftah hingga ustadz Adi Hidayat.

Lewat akun Instagramnya, Gus Miftah mula-mula mengucapkan terima kasih kepada penjual makanan yang telah memberikan label non halal pada makanan haram.

Lebih lanjut, Gus Miftah kemudian memberikan saran kepada umat muslim untuk tidak membeli makanan haram tersebut.

"Ketika melihat makanan non halal yang kita lakukan jangan emosi cukup nggak usah dibeli," katanya.

Setelah menyampaikan hal tersebut, pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta itu melontarkan pertanyaan dengan diiringi senyuman.

"Eeh ngomong-ngomong, sejak kapan rendang punya agama?" kata Gus Miftah.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024