Advokat Ahmad Khozinudin memberikan tanggapan mengenai desakan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Syaiful Hidayat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyingkirkan dua menteri Partai NasDem dari kabinet.
Meski Djarot mengatakan bahwa dua menteri dari NasDem, yakni Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar, tak memiliki kinerja yang baik, Ahmad meyakini adanya unsur politik di dalamnya.
Pasalnya, Partai NasDem akhir-akhir ini terlihat memiliki arah yang berlawanan dengan Jokowi. Salah satunya adalah pengusungan oposisi dari Jokowi, yakni Anies Baswedan.
Baca Juga: Soal Isu Reshuffle Jokowi, Pengamat: Belum Pasti, Bisa Batal Terjadi
“Emang alasannya tidak ensist soal kinerja dua menteri ini, tapi juga soal politik tentunya,” ujar Ahmad dikutip KontenJatim dari kanal YouTube-nya pada Jumat (06/01/2022).
Ahmad menyebutkan bahwa banyak pengamat politik yang meyakini alasan reshuffle didasari pada dua hal, yakni kinerja dan politik.
Namun, melihat pada dua kemungkinan itu, Ahmad cukup yakin bahwa dasar paling kuat berasal dari politik.
“Tentu alasan yang paling punya faktor determinan yang paling kuat mendasari terjadinya reshuffle adalah alasan politik,” ucapnya.
Menurut Ahmad, jika kinerja menteri itu tak terlalu bagus, menteri-menteri itu masih bisa ditahan oleh Jokowi jika masih memiliki arah yang sejalan.
Baca Juga: Bikin Masyarakat Puas, Kinerja Jokowi Diapresiasi Pengamat: Bagus Sekali
Sayangnya, jika menteri-menteri itu justru mulai menentang gagasan presiden atau tak lagi sejalan, maka Jokowi dianggap tak memiliki alasan lagi untuk menahannya.
“Bahkan bisa mendapat perlindungan dari presiden, tapi kalau politik sudah nakal ya berani melawan ya, itu biasanya yang jadi dasar orientasi,” jelas Ahmad.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024
