Menu


Cuma Omong Doang, Dokter Tifa Singgung Pernyataan Jokowi yang Belum Terbukti Hasilnya: Belum Kelihatan Komitmennya

Cuma Omong Doang, Dokter Tifa Singgung Pernyataan Jokowi yang Belum Terbukti Hasilnya: Belum Kelihatan Komitmennya

Kredit Foto: Twitter @DokterTifa

Konten Jatim, Jakarta -

Dokter Tifauzia Tyassuma sangat mengkritisi proyek gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah dibangun sejak akhir Oktober 2022 lalu, yakni Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menurutnya, ada berbagai risiko yang perlu diperhatikan meskipun ia setuju dengan proses pemindahan tersebut, salah satunya dari segi pendanaan.

Dokter Tifa menilai bahwa pendanaan untuk proyek tersebut masih tidak pasti karena perkataan Jokowi saat Presidensi G20 justru berbalik dengan keadaan saat ini.

“Beliau mengklaim ada minat investasi melonjak hingga 25 kali lipat, tapi sampai dengan hari ini itu belum terlihat juga ada komitmen yang bersifat mengikat,” ucap Dokter Tifa dikutip KontenJatim dari kanal YouTube-nya pada Kamis (05/01/2023).

Baca Juga: Enggak Cuma Jokowi, Dua Mantan Presiden Indonesia Ini Sempat Mantap Ingin Pindahkan Ibu Kota dari Jakarta, Siapa Saja?

Berkat keadaan yang tak menjamin itu, Dokter Tifa pun menjadi ragu apakah proyek besar itu akan tetap berjalan sebagaimana yang Jokowi harapkan.

“Masih jauh sekali apakah IKN ini betul-betul akan bisa dibangun karena sangat mengandalkan kepada dana dari investor, sementara waktu terus berjalan,” imbuhnya.

Proyek IKN Nusantara yang terus digerakkan oleh Jokowi memang membutuhkan nominal yang cukup besar hingga US$ 35 miliar atau setara dengan Rp500 triliun.

Melihat hal tersebut, Dokter Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa merasa perlu memperhatikan mitigasi risiko dalam segi pendanaannya.

Pasalnya, Jokowi memiliki harapan besar kepada sejumlah investor agar Indonesia hanya memakan dana anggaran sebanyak 20 persen saja.

Baca Juga: Dokter Tifa Kaitkan Kegagalan Mencari Investor untuk Proyek IKN Jokowi Dengan Perang Dunia Ketiga: Ini Sudah Gejala

“Pendanaan lima ratus empat triliun itu yang kata presiden delapan puluh persen diharapkan dari investor sebanyak tiga puluh empat miliar dolar US,” ujarnya.

Menurut Dokter Tifa, besarnya harapan pemerintah kepada dana dari investor ini perlu diperhitungkan mengingat keadaan ekonomi dunia yang belum stabil, khususnya setelah pandemi menyerang dalam dua tahun setengah terakhir.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024