Menu


Enggak Cuma Jokowi, Dua Mantan Presiden Indonesia Ini Sempat Mantap Ingin Pindahkan Ibu Kota dari Jakarta, Siapa Saja?

Enggak Cuma Jokowi, Dua Mantan Presiden Indonesia Ini Sempat Mantap Ingin Pindahkan Ibu Kota dari Jakarta, Siapa Saja?

Kredit Foto: Dok Suara.com

Konten Jatim, Jakarta -

Dokter Tifauzia Tyassuma menyebutkan bahwa proyek pemindahan ibu kota, yakni Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, bukan hanya tercetus dalam benak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rupanya, selain Jokowi, ada dua presiden Indonesia lainnya yang sempat ingin memindahkan ibu kota dari Jakarta ke negara lain.

Ia pun menyebutkan bahwa presiden pertama yang ingin memindahkan ibu kota adalah presiden pertama Soekarno.

“Bahkan dari Presiden Soekarno sekali pun pada saat beliau sedang menjabat setelah sekian tahun itu, beliau sudah survei ke salah satu kota di Kalimantan,” ucap Dokter Tifa dikutip KontenJatim dari kanal YouTube-nya pada Kamis (05/01/2023).

Baca Juga: Dokter Tifa Kaitkan Kegagalan Mencari Investor untuk Proyek IKN Jokowi Dengan Perang Dunia Ketiga: Ini Sudah Gejala

Meski sama-sama di Kalimantan, Jokowi dan Soekarno memilih tempat yang berbeda untuk dijadikan ibu kota baru.

Jika Jokowi menginginkan Kabupaten Panajam Paser Utara, maka Soekarno secara khusus telah survei ke Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

“Oleh satu sebab dan segala macam, akhirnya tidak terjadi ya, ibu kota tetap Jakarta sampai beliau mangkat  jadi presiden,” jelas Dokter Tifa.

Selain Soekarno, presiden lainnya yang sempat ingin memindahkan ibu kota adalah presiden yang membuat timbulnya reformasi, yaitu Soeharto.

“Presiden Soeharto selama 32 tahun itu juga sudah ancang-ancang untuk memindahkan Jakarta sebagai ibu kota itu ke suatu tempat yang sudah dipersiapkan,” ujarnya.

Jika Soekarno belum menyiapkan apa pun, Soeharto justru sudah mantap ingin memindahkan ibu kota ke suatu daerah.

Baca Juga: 3 Investor Siap Bangun IKN, Dua Perusahaan Lokal dan Satu Asing

Jonggol sudah dipersiapkan untuk menjadi ibu kota,” tuturnya.

Namun, kembali lagi, rencana ini harus gagal karena proyek yang telah berjalan pada tahun 1997 itu harus menghadapi tekanan karena krisis moneter di tahun 1998.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024