Indonesia dikenal oleh masyarakatnya sebagai negara agraris, di mana masyarakatnya masih bisa bercocok tanam untuk menumbuhkan hasil pangan sendiri. Ironisnya, negara yang disebut-sebut sebagai negara agraris ini masih mengimpor beras dari luar negeri.
Kenapa Indonesia mengimpor beras dari luar negeri? Mengacu kepada pembahasan analisis dari Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang disadur pada Senin (2/1/2023), terdapat 2 faktor penting yang mempengaruhi Indonesia harus mengimpor beras.
Baca Juga: Menelisik Alasan Mentan Syahrul Yasin Limpo Di-reshuffle: Karena Agenda Politik?
Secara sederhana, 2 faktor tersebut adalah pertumbuhan penduduk Indonesia yang pesat serta menurunnya produksi beras di Indonesia dari tahun ke tahun. Kedua alasan ini disinyalir menjadi alasan utama impor beras dari luar negeri.
Data menunjukkan bahwa Indonesia memang mengalami penurunan produksi beras. Di tahun 2022, disebutkan bahwa Indonesia berhasil memproduksi beras sebanyak 55,67 ton. Meskipun demikian, jumlah tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan data tahun 2013 misalnya.
Baca Juga: Profil Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian NasDem Yang Terancam Di-reshuffle
Tahun 2013, Indonesia memproduksi sekitar 71,3 ton beras, sekitar 15 ton lebih banyak dibandingkan tahun ini. Pakar menyebutkan penurunan produksi beras ini disebabkan karena adanya gangguan hama, banjir dan penyebaran pupuk kurang merata.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan