Anies mengatakan pelemahan demokrasi secara perlahan seperti itu dapat sebabkan “shifting baseline syndrome”, yaitu perubahan secara bertahap dan perlahan hingga publik menjadi terbiasa dengan kondisi barunya yang sebenarnya buruk.
Kondisi yang penuh oleh praktik yang dulunya dipandang tidak normal dan tidak boleh dinormalkan dalam demokrasi, tapi karena perburukannya berlangsung perlahan maka tanpa disadar dianggap kewajaran baru.
Baca Juga: Heru Matikan JakWifi, Tatak Ujiyati: Kalau Tidak Suka Anies Oke, tapi Jangan Rugikan Warga DKI
"Dari dokumenter ini dunia belajar bahwa demokrasi tidak boleh “taken for granted”, tapi harus terus dirawat. Penyimpangan walau hanya kecil namun kontinyu terhadap etika dan praktik demokrasi akan menjadi lebar bila dibiarkan," tulis Anies di Instagram, Senin (2/1/2023).
"Pesan pentingnya: bila terlambat maka akan menjadi terlalu berat untuk dikembalikan pada relnya," ujarnya.
Kemarin, Lula da Silva dilantik menjadi presiden setelah mengalahkan Jair Bolsonaro dalam pemilu tahun lalu. Ia berjanji hadirkan kembali program sosial dan hentikan deforestasi. Komitmen yang tentu harus dbuktikan dan harus dikawal oleh rakyatnya.
"Salut untuk Petra Costa yang mengangkat tema penting ini," imbuh mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024